Andrea segera melepaskan pakaiannya dengan terburu - buru. Apapun akan ia lakukan, asal anaknya kembali.
"Ssst, ssst, kenapa kau terburu - buru? Kita akan mulai perlahan - lahan," ucap Rendy.
Ia lantas mendekati Andrea. Mengecup bibirnya dengan lembut. Merasakan setiap gerakan dan sapuan bibir mantan istrinya itu.
Andrea tak menolaknya karena di dalam hatinya. Ia ingin anaknya selamat. Ia tak peduli bahkan jika harus ditukar dengan nyawanya pun akan ia lakukan.
Perlahan tapi pasti, Rendy menggiring Andrea agar ia menuju ke ranjang. Dengan sedikit nafas yang memburu, tangan Rendy menjelajah tubuh Andrea.
Pikiran kalut Andrea sebenarnya membuat Andrea tak bersemangat untuk bersetubuh dengan Rendy. Namun, karena demi anaknya, ia berpura - pura sedang menikmati sentuhan - sentuhan yang Rendy lakukan kepadanya.
"Bagaimana Andrea, kau suka?" tanya Rendy.
"Iya, eummh," sahut Andrea sambil berusaha mengeluarkan suara lenguhan untuk meyakinkan Rendy.