"Bukankah kudengar kau tidur dengan banyak pria sekarang? Kau tentu bisa tidur denganku!" ucap Evans.
"Aku tak sudi tidur denganmu!" pekik Andrea.
"Kenapa? Bukankah kau menikmatinya? Tak usah munafik. Kau mencari pelarian karenaku, kan?"
"Omong kosong! Lepaskan aku!" pekik Andrea.
Evans mencium bibir Andrea dengan paksa dan meremas bagian bukit Andrea dengan kasar.
"Eump, Evans!"
Andrea berusaha keras untuk mendorong tubuh Evans. Namun tangannya tak sanggup untuk menyingkirkan tubuh besar itu.
"Aku rindu sekali bibir ini," ucap Evans sambil segera melumat kembali bibir Andrea.
"Eeeuuh! Le ... mmph!"
Namun percuma, Andrea tak bisa berkelit. Bohong jika ia tak ingin. Ia sangat ingin sentuhan ini. Ia sangat ingin tubuh ini. Tubuh dari seseorang yang tak tergantikan.
Tanpa sadar Andrea pun terbuai dan menikmati gerakan demi gerakan yang Evans lakukan padanya. Tak ada yang lebih nikmat selain bisa beradu kasih dengan seseorang yang teramat dirindukan selama ini.