"Ada apa, Andrea?" pekik Tuan Lee.
Ia segera bangkit menghampiri Andrea yang kesakitan memegangi perutnya.
"Sakit," rintih Andrea.
Andrea tampak tak bisa menahan sakit di perutnya hingga ia akhirnya pingsan. Tuan Lee segera mengangkat tubuh Andrea.
"Panggil ambulans!"
***
"Saya harap, Nona Andrea banyak beristirahat. Tidak baik untuk kehamilannya. Apalagi dengan kegiatannya sebagai penghibur. Kehamilannya baru mau empat bulan. Dalam usia ini, kandungan masih sangat rentan," ujar dokter.
Seketika Tuan Lee tak bisa berkata kata. Hamil? Andrea? Ia menoleh ke arah Andrea yang terbaring lemah di atas ranjang UGD ditemani Silvy.
"Terimakasih, dokter. Saya harap rumah sakit bisa menyimpan hal ini agar tak bocor," ujar Tuan Lee.
"Anda tak usah khawatir, Tuan. Rumah sakit akan selalu menjaga privasi pasien," ucap dokter.
"Baik, Dokter," sahut Tuan Lee.
Lee tahu persis siapa ayah dari anak yang dikandung Andrea. Andrea hanya punya hubungan dengan orang itu.