Evans termenung di dalam kamarnya. Ia sedang berpikir keras tentang siapa dalang dibalik penyerangan yang terjadi di dalam rumah Anda.
"Apa orang yang sama dengan waktu itu? Atau benar ini ulah Rendy Wijaya? Rendy Wijaya tak mungkin ingin membunuh Andrea," gumam Evans.
KRING! KRING!
Ponsel Evans berdering, Evans mencoba untuk menengok siapa yang menelepon. Dan ternyata dari Anthony.
"Hallo," sapa Evans.
"Kau baik baik saja?" tanya Anthony tiba tiba dengan nada panik.
"Siapa yang memberitahumu?" tanya Evans.
"Aku tanya apa kau baik baik saja, Kak? Aku khawatir," ujar Anthony sekali lagi.
"Kau tak mengatakan apapun pada wanita itu, kan?" tanya Evans.
"Ibu? Dia tak di rumah sekarang. Dia sedang liburan dengan seseorang," sahut Anthony.
"Astaga! Lalu apa yang kau lakukan di Jepang? Kau diam saja di rumah?" tanya Evans.
"Aku akan sekolah, Kak," ujar Anthony.
"Sekolah? Berapa umurmu?"