Andrea hanya diam saja di dalam mobil bersama Evans. Karena Evans buru buru mengajaknya keluar, perutnya terasa lapar sekali.
Evans mengarah mobilnya ke sebuah tempat pengisian bahan bakar. Ia hendak mandi sejenak karena belum sempat mandi tadi saat di rumah Anthony.
"Teleponlah manajermu. Beritahu kau bersamaku. Dia pasti khawatir meski aku sudah memberitahu Lee," ujar Evans seraya menyerahkan ponselnya kepada Andrea.
"Kau mau kemana?" tanya Andrea ragu.
"Aku harus mandi. Aku tak suka semua keringat ini," ujar Evans.
"Baiklah, Evans," sahut Andrea seraya mengambil ponsel Evans.
"Jangan keluar dari mobil. Pakai kacamatamu. Di luar pasti ada saja yang akan mengenalimu," ujar Evans.
"Okey," sahut Andrea sambil mencari kacamata hitamnya.
"Di mana aku meletakkannya?" gumam Andrea.
Evans mengehela nafas, lalu mengambil sesuatu di dalam dasbor mobil.
"Pakai ini," ujar Evans.
"Itu milikmu," ujar Andrea sambil masih mencari di dalam tasnya.
