"Hentikan! Aku bukan anak anak," ucap Anthony tak mau menatap ke arah Evans.
"Come on, my boy. Biar kulihat," bujuk Evans.
Anthony tiba tiba berbalik dan meninju wajah Evans.
"Aargh!" Evans mengerang karena tinju dari Anthony.
"Sekarang kita impas," jawab Anthony.
Evans memegangi pipinya yang baru saja dipukul oleh Anthony. Lalu ia menatap ke arah tadinya dan memegangi bibir Anthony yang terluka.
"Kau pernah gunakan ini untuk menyentuh seorang gadis?" tanya Evans.
"Kenapa kau mengatakan sesuatu yang tak masuk akal?" ujar Anthony menepis tangan sang kakak.
"Kau menyukai Laura, right?" ujar Evans.
"Aku tak akan menyangkal. Tapi dia mencintaimu," ujar Anthony.
"Kalau kau mau memperistrinya. Aku akan keluarkan dia dari DC. Kau boleh hidup bersamanya," ujar Evans.
"Tidak. Aku tak mau," ujar Anthony sambil bangkit dari posisi tidurnya.
"Kenapa? Kau takut ditolak olehnya? Aku belum meniduri gadis itu. Kau bisa memilikinya kalau kau mau," ucap Evans.