Chereads / Asmara / Chapter 117 - Bab 116

Chapter 117 - Bab 116

Kabar keita dan guntur putus pun telah menyebar ke seantero sekolah keita, pasti nya para penggemar keita merasa senang(hahaha..bercanda..bercanda) termasuk satya sendiri yang sudah pasti mendengar nya dari dera.

Sama seperti Bima, satya pun merasa sangat kesal pada guntur..

Namun disisi lain satya pun merasa sangat senang dan bersyukur karenanya.

Satya yang mencoba mendekat kembali pada keita.

Satya tidak menyerah dan berkata terang terangan pada keita, meski pun keita tetap menganggap nya hanya sebatas teman kini.

Satya berkata mungkin ini kesempatan baik untuk nya memulai kembali.

Satya terus menyakin kan keita, ada satya disini yang akan selalu ada buat Keita tanpa peduli sekali pun keita hanya menganggap nya seorang teman saja.

Satya meyakin kan keita selalu bahwa ia adalah yang terbaik untuk keita begitu ucap nya pada keita.

Keita tidak ingin ambil pusing,

Bagi keita.. dimata nya kini, satya tetap lah teman yang baik, teman yang pantang menyerah untuk mengobati hati nya.

Semua sikap dan tingkah laku satya cukup menghibur rasa sedih nya.

Keita jelas tahu perasaan satya masih utuh untuk nya, namun entah kenapa? saat ini Keita tak ingin menjalin asmara kembali terlebih dengan cepat nya.

Dimata Keita, sudah cukup untuk perihal urusan asmara asmaraan.. kini Keita hanya ingin lebih fokus pada sekolah nya saja, apalagi sebentar lagi akan ujian akhir sekolah.

Keita merasa sedih, sakit, capek sendiri.. rasa nya begitu cukup untuk merasakan patah hati kedua kali nya.

Keita bertekad tak ingin berpacaran dulu sampai lulus sekolah menengah atas, titik.

Sebulan sudah kini berlalu Keita putus dari guntur.

Dan selama itu pula semenjak guntur dan Bima berseteru ucapan kala itu, kedua nya pun sudah tak pernah bertegur sapa.

Bukan guntur yang tak bertegur sapa, namun Bima yang memilih menghindari guntur.

Bima benar benar menghindar setiap kali melihat guntur, hanya adiban yang selalu menjadi penengah untuk Bima dan guntur.

Saat adiban bersama guntur, Bima memilih menjauh.. namun saat diban sedang sendiri, Bima kembali seperti biasa menyapa dan juga mengobrol dengan adiban.

Namun bagi guntur, ia tetap menganggap Bima adalah sahabat nya dan merasa semua baik baik saja dimata guntur.

Guntur selalu ikut bergabung jika melihat Bima dan adiban, hanya saja saat guntur bergabung.. Bima lah yang menghindari memilih pergi menjauh, membiarkan guntur membaur hanya bersama adiban saja.

Entahlah? mengapa Bima melakukan itu? Bima seolah menjaga jarak, memberi batasan kini pada guntur, bahkan tak ingin ada komunikasi sama sekali.

Meski adiban selalu membahas ini pada Bima, antara Bima dan guntur.

Seolah olah Bima mendadak menjadi tuli dan tak berniat sama sekali untuk mendengar nya.

Dimata Bima, hanya ini yang bisa Bima lakukan untuk melindungi okta, sebenar nya hati Bima begitu lembut dan sensitif.

Bima hanya mencoba kuat dan tegar dihadapan adiban dan guntur.

Dimata Bima, guntur hanyalah seorang pengecut yang berkedok atas nama janji persahabatan.

Sebenar nya guntur pun sama seperti Bima, pura pura tegar dan kuat.

Bima tidak tahu apa yang guntur rasakan?

guntur pun merasa sesal dan hancur.

Guntur ingin sekali pergi menghampiri Keita, namun rasa gengsi dan ego nya begitu besar..

Guntur pun sebenar nya tersiksa dengan rasa egois dalam diri nya.

Meski guntur terlihat santai dan biasa biasa saja, sebenar nya hati ia sendiri kalut.

Ditambah kini atas sikap Bima pada nya, sama seperti Bima yang mencoba tuli mendengar semua nasehat adiban antara guntur dan Bima yang harus kembali akur.

Guntur pun seolah membuta kan pandangan akan Bima yang terus saja semakin menghindari nya, biarpun guntur menyadari Bima memang telah menjauhi nya kini.. ia tetap mencoba menyapa Bima setiap kali ada Bima, melihat Bima.. meski guntur tahu akhir nya Bima pun tetap diam bergeming tak menghiraukan nya.

Guntur dan adiban terus mencoba memahami situasi bima, membiarkan Bima dengan rasa ego nya.

Selain Bima yang menghindari guntur, Vina pun sama seperti Bima.

Vina sempat marah pada guntur perihal guntur putus dengan Keita.

Vina pun beberapa hari menghindari guntur, bahkan Vina pernah dengan tegas memarahi guntur.

Biar bagaimana pun Vina berpihak kepada Keita, karena Keita sahabat nya terlebih ini memang salah guntur.

Vina bilang Keita sudah tak ingin main kerumah nya lagi kini, sekarang jika belajar kelompok tidak akan ada dirumah Vina.

Keita tidak mau dirumah Vina, kini setiap belajar kelompok pindah dirumah puput atau widya.

Karena jika dirumah Vina, Keita pasti akan teringat pada guntur.

Semua mencoba memahami Keita, tak ingin membuat Keita merasa sedih.

Berkali kali Vina menyuruh guntur menemui Keita, setidak nya meminta maaf.. namun guntur masih bertahan atas rasa ego nya sendiri.

Sama seperti Bima yang mempertahan kan rasa ego nya, guntur pun bertahan atas nama harga diri nya.. sebenar nya bukan guntur tak ingin menemui Keita dan meminta maaf.

Guntur hanya merasa malu, tiba tiba ia mendadak menjadi seorang pengecut yang tidak bertanggung jawab atas rasa hati nya sendiri.

Entah adiban, Vina, andri, sasa, havefun band bahkan Bima sekali pun telah mengingatkan nya.. memberi nasehat sekaligus wejangan asmara.

Guntur masih mematung, rasa gengsinya amat begitu tinggi jika ia harus bertemu Keita lalu mengajak nya kembali.

Meski sebenar nya jauh didasar hatinya, ia pun masih ingin bersama Keita dan berharap Keita pun akan kembali pada nya, memaaf kan atas sikap bodohan nya guntur yang tiba tiba memutuskan jalinan asmara ini.

Sesungguhnya jauh didalam hati terdalam guntur ia amat begitu merindukan Keita.

Guntur masih ingin melihat senyuman nya Keita, canda tawanya Keita, bahkan ingin mendengar suara nya Keita, ingin melihat Keita dihadapan nya lagi, ingin memeluk Keita erat, ingin kembali berbagi cerita bersama keita.

~•~•~•~•~•~•~

Malam ini malam minggu..

Tadi sore belajar kelompok dirumah puput,

Puput mengajak Keita untuk menginap dirumah nya.

Karena orang tua puput sedang ada acara keluarga dirumah saudara nya.

Puput hanya berdua dengan sang kakak alias abang nya.

Karena ini malam minggu sudah pasti sang abang terkadang tidak pulang kerumah, memang abang nya puput tidak betah dirumah.

Abang nya puput suka keluyuran berkumpul bersama teman teman nya sampai pagi buta terlebih dimalam minggu.

Maka nya puput meminta Keita untuk menemani untuk menginap dirumah nya.

Tadi nya Vina dan widya pun ingin ikut menginap, namun vina sendiri sudah ada acara keluarga, sedang kan widya harus menemani adik nya yang sakit di RS.

Jadi hanya Keita yang bisa menemani puput,

Malam hari pukul delapan malam kurang delapan belas menit atau sekitar pukul 19.42 menit abang puput tiba tiba menelepon puput menyuruh puput mengantarkan sepatu futsal nya ketempat futsal biasa abang nya bermain futsal.

Abang puput hendak bermain futsal tapi ia tak sempat pulang kerumah untuk mengambil sepatu futsal nya, sementara seragam futsal memang sudah ada di team futsal nya.

Maka dari itu ia menyuruh puput mengantarkan sepatu futsal milik nya.

Puput pun meminta Keita untuk menemani nya pergi kelapangan futsal tempat biasa abang nya puput main futsal.

Puput mengendarai sepeda motor matic nya ditemani Keita dalam boncengan nya.

Puput pun tak pergi malam minggu bersama ka rama karena memang puput kini ldran dengan ka rama, meski kampus ka rama tidak jauh masih satu kota. (kak Rama gagal masuk kampus pilihan nya di Yogyakarta, akhirnya kuliah dikampus yang dekat masih satu kota)

Ka rama sedang disibukan oleh tugas tugas kuliah nya, begitu ucap puput bercerita pada Keita

Dan kali ini kak rama sedang study penelitian jurusan nya dari kampus selama dua minggu diluar kota, jadi ya ldran sementara.

Tidak perlu waktu lama untuk sampai ketempat futsal langganan abang nya puput, hanya sekitar sepuluh menit saja sudah sampai.

Puput melangkah bersama Keita dengan membawa sepatu futsal ditangan nya mencari cari abang nya dibeberapa lapangan futsal yang luas itu, hingga puput menelepon abang nya lalu melanjutkan mencari abang nya ditemani Keita.

Ternyata abang nya puput berada di lapangan futsal blok belakang,

Puput dan Keita melangkah dengan santai nya sambil berbincang begitu seru nya.

Saat Keita dan puput asik berbincang, melewati lapangan futsal disamping nya ada sepasang mata yang tak berkedip memperhatikan Keita dan puput sedari tadi dari tempat nya terduduk, ia merasa tak percaya bisa melihat Keita dengan pandangan nya kini..

Mata nya tak lepas melihat terus kearah keita dari tempat nya duduk.

Puput dan Keita terhenti dilapangan futsal sebelah nya, Keita begitu jelas terlihat kini oleh nya.

Dalam hatinya berkata Keita semakin manis terlihat, Keita masih tetap sama dalam ingatan nya, sama sama selalu cantik dilihat.

Jelas Keita tidak tahu dan sadar jika sedari tadi ada yang memperhatikan nya.

Abang nya puput bilang pada puput "gua mau sparing nih tonton gua dong! Keita juga nonton nya..! dengan senyum abang nya berkata pada keita,

"Hilih.. dasar lo, giliran sama Keita sok manis, sama gua galak" ucap Puput menyahuti abang nya..

Akhirnya Puput dan Keita menonton abang nya Puput sparing futsal, Keita dan Puput duduk dibangku panjang penonton diluar lapangan tempat futsal.

Sementara dari jauh, orang itu tetap melihat Keita dan bertanya tanya dalam hati nya..

Sedang apa Keita ada disini? tentu saja ia pun mengenal puput, karena ia pun melihat puput bersama Keita. namun ia tak mengenal abang nya puput.

Seseorang itu pun melihat puput tadi memberikan sepatu futsal pada seorang laki laki(padahal itu abang nya puput)

Mata nya terus terarah pada Keita, tak ingin berhenti untuk tak melepaskan pandangan nya dari mengawasi Keita ditempat nya duduk.

Sampai salah satu teman nya berkata "sekarang giliran elo yang main futsal guntur!"

🌹🌹🌹