Chereads / Asmara / Chapter 113 - Bab 112

Chapter 113 - Bab 112

Selesai sudah pertandingan basket Bima, yang tersisa ditribun pun hanya tinggal beberapa orang saja.

Termasuk guntur, adiban dan juga keita..

Setelah Bima selesai berkumpul sesaat bersama team basketnya, akhirnya bima menghampiri para sahabat nya itu ditribun.

Dengan ramah Bima menyapa adiban dan guntur, Bima juga menyapa keita namun terasa ada kecanggungan diantara kedua nya.

Bima, adiban dan guntur mengobrol santai sejenak ditribun.. sementara keita hanya menjadi pendengar saja, namun dalam hati keita rasa nya ingin sekali bertanya kepada Bima tentang apa yang sedang terjadi saat ini? tentang mengapa sikap nya terasa begitu canggung sekali pada keita? seolah ada jarak yang terjaga, padahal dulu sikap Bima tidak seperti itu pada keita.

Rasanya keita pun ingin bertanya langsung kepada Bima, hanya saja situasi nya tidak tepat saat ini.

Adiban pun pamit undur diri karena mendapat telepon dari sang ibu untuk segera menjemput ibu adiban tercinta.

Akhirnya guntur mengajak aku ikut undur diri kepada bima yang masih duduk santai ditribun.

Bima tak ingin cepat cepat pulang, ia hanya ingin rebahan sejenak duduk santai dibangku tribun katanya, saat berkata pada guntur ketika kekasih ku ijin pamit pulang.

Sesampai nya diparkiran, guntur menyadari bahwa topi nya tertinggal dibangku tribun karena tadi guntur sempat melepas topi nya.

Guntur meminta tolong padaku untuk mengambilkan topi milik nya dibangku tribun, tak enak bila guntur menyuruh Bima yang membawakan nya ke parkiran.

Keita pun segera kembali kedalam lapangan basket indoor itu menuju bangku tribun untuk mengambil topi milik guntur, sementara guntur menunggu Keita diluar parkiran dekat sebuah pohon besar rindang untuk sekedar berteduh sesaat bersama motor matic nya, karena cuaca memang sedang panas panas nya saat itu.

Didapati nya bima masih duduk santai ditribun sambil rebahan menyender kan kepala nya pada bangku tribun yang ia duduki, ketika Keita kembali menuju bangku tribun tempat guntur duduk tadi.

Seketika mata Bima terbelalak melihat Keita kembali ke bangku tribun, Bima memperhatikan Keita dengan dalam dari tempat nya terduduk yang tidak jauh dari kaki Keita berdiri menghampiri bangku tempat guntur duduk saat menonton pertandingan tadi.

"Hmm topi nya kok enggak ada ya?" Keita bertanya kepada diri nya sendiri.

"Elo lagi cari apa okta?" tanya bima yang dari tadi memperhatikan okta.

"Ini bim topi nya guntur ketinggalan, harus nya sih ada dibangku sini.. tapi kok enggak ada?" ucap okta menjelaskan pada Bima.

Bima menghampiri okta dan mencoba membantu mencari topi milik guntur, ternyata topi guntur jatuh dibawah bangku.

"Ini bukan topi nya okta?" saat Bima yang menemukan nya dibawah bangku tribun.

"Nah iya benar ini bim, topi nya guntur" ucap okta lalu berkata "makasih ya bim" dengan tersenyum manis.

"Kalau gitu gua duluan ya!" , sahut okta kembali berkata pada Bima.. namun tiba tiba tangan Bima menarik tangan okta sejenak.

Dengan sedikit memaksa bima menyuruh okta duduk sejenak disebelah bangku bima yang sudah bima duduki barusan.

"Bentar gua mau ngomong sama lo okta" ucap bima.. okta pun refleks menjawab cepat "sama sebenar nya ada yang mau gua omongin juga sama lo bim"

Bima dan okta saling menatap sesaat, "yaudah lo duluan ta" sahut Bima berkata.

Okta menghela nafas nya dalam, "hmm... elo kenapa sih bim? gua punya salah apa sama lo? seperti nya elo menghindari gua deh.. apa cuma perasaan gua aja kali ya?" tanya okta kepada Bima.

"Elo enggak punya salah apa apa sama gua ta, iya gua emang lagi menghindari lo perlahan.. tapi sebenar nya itu bukan kemauan gua, keadaan yang bikin gua seperti ini. semoga elo paham ta" ucap Bima dengan lembut namun terdengar begitu serius..

"Maksud nya bim?" tanya okta yang memang tidak mengerti tentang apa yang sedang terjadi..

Belum sempat Bima menjelaskanmenjelaskan nya kepada okta dan belum sempat Bima berkata tentang hal yang ingin Bima bicarakan kepada okta.

Tiba tiba guntur sudah menyusul kekasih nya kembali kedalam tribun,

"Kamu lama banget sih yang!" ucap guntur datang menghampiri Keita yang sedang duduk disebelah Bima.

Sebenar nya dari tadi guntur sudah melihat Keita duduk disebelah Bima, saat guntur memasuki tribun dari samping.

Dari kejauhan guntur melihat, Bima dan Keita begitu terlihat akrab sekali bahkan seolah sedang berbincang dengan serius nya tadi.

Keita pun menjawab "ini aa topi nya tadi hilang, tahu nya jatuh dibawa bangku, barusan dibantuin cari sama Bima" ucap Keita pada guntur.

"Iya enggak apa apa yang.. yaudah yuk kita pulang! " ajak guntur kepada Keita sambil menarik tangan Keita dari bangku nya tempat Keita terduduk untuk segera bangun.

Keita hanya menurut saja saat kekasih nya mengajak pulang,

"Kalau gitu, gua balik dulu ya bim, thanks buat topi nya juga" ucap guntur pada sahabat nya itu..

Bima hanya mengangguk dengan tersenyum.

Guntur dan Keita pun meninggalkan Bima kembali disana,

Bima memperhatikan dua sejoli itu dari tempat nya duduk, hingga punggung kedua orang itu pun menghilang dari pandangan nya.

Bima kembali menghela nafas nya dalam.. ia pun mengacak ngacak rambut nya sesaat lalu mengguyur kepala nya dengan botol mineral milik nya yang tergeletak dibangku sebelah nya.

Entah kenapa? rasa nya kepala Bima ingin meledak, Bima tak boleh terus terusan merasa seperti ini.. bisik hati kecil nya.

Bima pun ingin jujur kepada guntur, bahwa ia pun amat begitu menyukai Keita.

Bima pun ingin mencintai Keita secara terang terangan, secara ugal ugalan seperti guntur pada Keita.

Bima pun ingin memperlakukan Keita dengan sebaik baiknya, Bima pun ingin dunia mengetahui nya bahwa rasa nya begitu besar untuk Keita dan Bima begitu tulus nya kepada Keita.

~•~•~•~•~•~•~•~•

Sebelum guntur mengantar Keita pulang ke kosan nya, guntur mengajak Keita minum es campur dulu di kedai es dekat alun alun kota.

Minum es campur di cuaca panas ini memang pilihan yang tepat, begitu menyegarkan rasa nya.

Guntur dan Keita menikmati es campur dari mangkuk nya masing masing.

Guntur pun bertanya pada kekasih nya "kamu tadi ngobrol apa sama bemz yang? aku perhatiin kalian akrab banget tadi"

Keita pun bercerita apa ada nya pada sang kekasih, tentang ia mengenal Bima, tentang bagaimana Bima menjadi salah satu teman yang baik dimata nya Keita.

Guntur menyimak dengan seksama, lalu guntur pun bertanya bagaimana bisa mengenal bima.

Keita pun bercerita bagaimana pertemuan nya dengan bima, lalu Keita berkata siapa sangka bima adalah sahabat kamu disekolah, salah satu personil gank ban bemo yang suka kamu dan adiban bahas.. ternyata dunia sempit ya aa? ucap Keita berkata dengan tersenyum.

Sesaat guntur terdiam mendengar cerita sang kekasih, guntur mencoba memahami nya.

Guntur dan keita pun saling bercerita bersama hingga dipenghujung sore di sebuah kedai es campur.

Dan saat senja telah tiba memasuki waktu magrib guntur pun mengantar Keita pulang kembali ke kosan nya.

~•~•~•~•~•~•~•~•

Malam hari dikamar guntur..

Guntur sedang memetik sebuah gitar ditangan nya dan duduk bersandar dibawah ranjang tempat tidurnya.

Namun tiba tiba pikiran nya teringat kembali akan cerita Keita tentang Bima sahabat nya, saat pertama kali Keita bertemu dengan Bima..

Seolah cerita itu terasa begitu tak asing bagi guntur, seperti nya guntur pernah mendengar cerita pertemuan itu.

Guntur pun mengingat ngingat kembali apa yang pernah ia dengar nya, dan ternyata benar saja guntur pernah mendengar cerita ini dari Bima sendiri.

Bima yang waktu itu pernah bercerita bertemu seorang perempuan cantik nan baik hatinya yang menolong nya di GOR saat ia sedang lari pemasan sebelum bermain basket.

Guntur terus mengingat ngingat cerita Bima, sesaat kemudian guntur tersentak..

Bima pernah bilang bahwa ia sangat jatuh cinta kepada perempuan ini.

Dan siapa sangka ternyata perempuan yang Bima maksud itu adalah Keita kekasih nya sendiri.

Seperti sebuah tamparan menampar pipi nya keras, saat guntur mencoba memahami situasi yang terjadi ini..

Guntur pun kembali teringat saat pertandingan sepak bola disekolah nya, dimana Keita bercerita tadi bahwa Keita juga baru mengetahui tentang Bima ternyata bersekolah disekolah yang sama dengan guntur dan siapa sangka ternyata satu kelas.

Dan tentang tadi Bima juga Keita yang terlihat akrab mengobrol dimata nya guntur, semua seolah masuk akal kini akan sikap Bima yang pernah berbeda beberapa minggu yang lalu.

Seperti nya bima pun sama seperti guntur baru mengetahui nya bahwa Keita adalah kekasih guntur.. firasat guntur berkata seperti itu.

Malam ini didalam kamar seorang diri, seolah guntur tidak bisa memejamkan matanya.

Semua tentang Keita berkecambuk didada nya, dan tentang Bima sahabat nya sama sama membuat nya bimbang kini.

Tentang Keita dan Bima memenuhi pikiran nya kini, entah guntur harus bersikap bagaimana kini? mungkin Keita belum menyadari tentang rasa nya Bima, karena tadi Keita bercerita pada guntur, Bima adalah teman yang baik.

Namun tidak bagi bima, sudah pasti bima menyukai kekasih nya itu.

Guntur pun tak mungkin menghentikan bima untuk berhenti menyukai kekasihnya, karena perasaan itu mutlak milik bima sendiri.

Itu adalah hak bima, guntur mencoba mengerti dan mencerna tentang semua yang terjadi ini..

Meski ada sedikit rasa yang tak nyaman kini ia rasakan,

Antara sahabat dan kekasih.. entahlah guntur harus bagaimana bersikap kini??

Bisakah guntur terus bersikap seperti biasa nya.. atau kah semua nya akan berubah kini?

Diantara Keita dan bima, kedua terus saja mengganggu guntur kini..

Keita atau bima?????

Pertanyaan itu terus saja memenuhi pikiran guntur saat ini...

🌹🌹🌹