Chereads / Asmara / Chapter 76 - Bab 75

Chapter 76 - Bab 75

Malam itu selepas guntur mengantarkan keita pulang sampai kosan.

Tidak ada kabar dari guntur dalam panggilan ponsel keita.

Baik telepon ataupun pesan masuk darinya.

Keita mencoba menelepon guntur, namun nomer ponselnya tiba tiba mendadak diluar jangkauan dan tidak bisa dihubungi sama sekali.

Keita semakin merasa kebingungan kini dibuatnya.

Entah salahnya apa kini? sehingga guntur menjadi begini?

Keita mengingat ngingat kembali flash back kejadian hari ini bersama guntur dalam pikirannya,

Namun tak satupun keita menemukan hal aneh didalamnya..

Hari ini berjalan indah lirih batin nya, tapi kenapa guntur tiba tiba berubah?

Semakin dipikirkan, semakin keita merasa bingung sendiri karenanya.

~•~•~•~•~•~•~•~•

Hari minggu..

Pukul sepuluh pagi, puput sudah datang menjemput keita dikosan.

Puput membawa sepeda motornya karena kak ramadan tidak menjemputnya.

Kekasih puput itu sedang ada acara keluarga ketika puput bercerita pada keita.

Keitapun gantian bercerita pada puput, gunturpun tidak menjemputnya..

Padahal kemarin guntur bilang akan mengantarnya kerumah vina.

Guntur tahu keita akan belajar kelompok dirumah sepupunya itu, karena kemarin keita bilang padanya.

Namun sampai saat ini ponsel gunturpun masih belum bisa dihubungi.

"Kamu enggak lagi berantem kan keita sama guntur?" tanya puput padanya.

"Enggak kok put.. semua baik baik saja"

Aku juga bingung kenapa guntur seperti itu?

Yang sabar ya keita.. jangan dipikirin! semangat!! ucap puput menyemangati sahabatnya itu.

Kita otw kerumah vina saja yuk sekarang? ajak puput pada keita.

Dan keduanya pun pergi menuju rumah vina.

~•~•~•~•~•~•~•~•~

Dirumah vina..

Keita, puput, vina dan widya sedang fokus mengerjakan tugas.

Tanpa terasa pukul dua belas siang kini, selesai sudah mereka berempat mengerjakan tugas kelompok itu.

Cuaca memang sedang panas teriknya begini, merekapun asik mengobrol santai bersama dengan duduk berselonjoran beralaskan karpet bulu lembut diruang keluarga rumah vina.

Seketika puput meraih album poto kenangan yang tersimpan dibawah kolong meja ruang keluarga vina.

Lembaran demi lembaran puput membukanya, perlahan puput melihat album kenangan itu.

"Vina ini lo?" ucap puput memperlihatkan poto itu pada vina yang sedang asik memakan cemilan alisan mengemil manja.

Vina berkata "iya itu gua.. waktu kecil gua tomboi banget,hehe"

"Kaya laki lo vin, rambut lo pendek amat" sahut puput menimpali.

"Ketularan bang vino gua put,hehe" jawab vina kembali, masih dengan bungkus cemilan ditangannya, kemudian vina memakan snack kentang ditangannya.

Puputpun membalik kembali lembaran album kenangan itu menuju halaman selanjutnya,

Loh ini.. guntur bukannya vin?

ini lo kan?, ini bang vino?, terus anak kecil ini siapa? unjuk puput kembali pada vina.

"Mata lo jeli juga put.." sahut vina dengan menjawab cepat kembali,

"Iya itu gua, bang vino, guntur sama adik nya"

poto waktu gua sama guntur kelas dua smp.

Keita yang sedang membantu widya mengoleskan masker wajah pada wajah widya.

Seketika menghampiri puput..

Ingin melihat poto guntur.

Keitapun melihat poto itu, hampir saja keita merasa tercengang dibuatnya.

Dalam hatinya berkata bukan kah poto anak kecil ini adalah anak yang ia lihat didalam dompet guntur semalam.

Keitapun bertanya pada vina soal anak kecil itu..

Vinapun mulai bercerita pada keita, dan disimak oleh puput juga widya.

"Dulu saat guntur bisa naik motor dengan lancar diliburan kenaikan kelas dua smp menuju kelas tiga.

Guntur membonceng aksara menaiki motor kejalan raya untuk pertama kalinya, namun sayang motor yang guntur bawa tiba tiba tertabrak dari depan.

Guntur terlempar jauh dari motornya kearah sisi jalan, dan adiknya aksara meninggal ditempat pada usia lima tahun"

Gunturpun terpaksa menjadi anak tunggal satu satunya kini dari orang tuanya, ibunya tidak bisa hamil kembali..

Rahim ibunya guntur telah diangkat karena sakit.

Dan sejak saat itu guntur menjadi sesosok yang dingin,

Lo juga tahu sendirikan ta? ucap vina pada keita..

Banyak yang bilang guntur bagai kulkas dua pintu, cuek nya kebangetan.

Padahal dulu guntur itu anak yang amat periang sekali.

Setelah kehilangan adiknya, guntur mendadak berubah menjadi pendiam yang cuek dan bersikap seperlunya saja.

Namun gua bersyukur, semenjak guntur kenal sama lo keita..

Lo hadir dikehidupannya, perlahan guntur menjadi ceria kembali.

Kini gua bisa lihat tawa candanya kembali saat bersama lo.

Betapa kagetnya keita, setelah mendengar cerita dari vina soal adiknya guntur itu.

"Memangnya guntur enggak pernah cerita sama lo soal adiknya itu ta?" tanya vina pada keita.

Keita menggelengkan kepalanya pertanda tidak.

Seolah vina mengerti, maafin guntur ya keita.!

maklumin dia.. mungkin tentang adiknya itu adalah hal sensitif bagi guntur.

Akhirnya keitapun bercerita pada vina soal sikap guntur semalam setelah keita membahas tentang poto anak kecil itu.

Vinapun mengerti mendengar cerita sahabatnya itu(keita)

Kini paham sudah keita karenanya.. mengapa guntur tiba tiba bersikap seperti itu semalam padanya.

Keitapun akhirnya tahu nama adik guntur itu adalah "Langit bumi aksara" sebuah nama yang indah menurutnya..

"Sebuah tulisan langit dan bumi" kira kira seperti itu arti namanya, sahut vina melanjutkan cerita tentang adiknya guntur.

Adiknya guntur biasa dipanggil aksara, dan bla bla bla..

Vina terus bercerita tentang guntur dan adiknya.

Hati keita sedikit teriris mendengar cerita vina tadi, ternyata kekasihnya sedang menyimpan luka yang amat dalam.

Kini keita amat mengerti.. luka menggangga itu adalah tentang aksara adik tersayangnya guntur. (dalam cerita di bab 67)

Puput, vina dan widya seolah mengerti perasaanku..

Merekapun merangkulku bersama, untuk sekedar menguatkan hatiku ini.

Akhirnya kami berempat saling berpelukan.

~•~•~•~•~•~•~•~•~

Masih dirumah vina..

Pukul setengah dua siang, guntur datang kerumah vina mencari keita.

Tadi guntur menelepon vina bertanya keita jadi belajar kelompok dirumahnya vina tidak?

Soalnya guntur telepon keita enggak diangkat angkat.

Guntur mengira keita menjadi marah padanya karena sikap guntur semalam.

Padahal ponsel keita sedang dicas diruang keluarga vina dan suara ponselnya keita dalam mode silince.

Akhirnya guntur menelepon vina barusan,

Kini guntur sudah ada dirumah vina terduduk disofa ruang tamu vina menunggu keita.

Karena tadi vina bilang keita bersama puput sedang ke indoalfa beli snack dan minuman dingin untuk mereka berempat.

Semetara vina dan widya sedang asik maskeran wajah bersama.

Tak lama aku dan puputpun kembali masuk kedalam rumah vina.

Aku melihat guntur, gunturpun melihat kearahku.

Pandangan kamipun bertemu..

Puput mencoba membuka suaranya berbasa basi pada guntur, sekedar menyapanya.

Eh ada guntur, nungguin keita ya?

"Iya nih put," ucap guntur dengan tersenyum.

Tuh keita yayang lo disini.. goda puput padaku.

Aku hanya tersenyum menanggapi puput, lalu menghampiri guntur yang sedang duduk disofa.

Puput melangkah kedalam bergabung dengan vina dan widya diruang keluarga.

Terduduk kini aku disamping guntur tanpa suara, karena aku tak tahu harus berkata apa padanya?

Hatiku masih terasa sedikit teriris setelah mendengar cerita vina tadi.

Guntur berpikir aku sedang marah padanya..

Tiba tiba dengan bersamaan, aku dan guntur berkata "Maaf"

Aku dan gunturpun menjadi saling pandang..

"Kamu minta maaf kenapa yang?" ucap guntur padaku dengan suara lembutnya kini.

Kamu enggak salah, aku yang harusnya minta maaf sama kamu..

Aku sudah bersikap seenaknya sama kamu semalam. begitu ucapnya padaku.

Akupun berkata, "aku juga minta maaf a"

Akhirnya keita dan gunturpun mengobrol santai kembali diruang tamu rumah vina, seolah tidak ada apapun yang terjadi

Keduanya mencoba melupakan kejadian semalam.

Keitapun tak ingin membahas mengapa nomer ponsel guntur tiba tiba tidak bisa dihubungi?

Keita mencoba memahami kekasihnya, mungkin guntur perlu waktu sendiri untuk menenangkan hatinya kala mengingat aksara.

Keitapun enggan membahas tentang guntur dan adiknya, meski ia telah mengetahui cerita guntur dan aksara.

Pikir keita mungkin ia tidak akan pernah membahas ini, setidaknya keita sudah tahu dan memilih berpura pura tidak tahu soal adiknya guntur.

Karena guntur sendiri tidak mau menceritakan soal aksara pada keita.

Keita mencoba lebih mengerti untuk guntur dan membiarkannya..

Toh jika guntur memang ingin bercerita, ia pasti akan menceritakan tentang aksara kelak padanya, tanpa harus keita meminta.

Biarlah ucap keita dalam lirih batinnya.

Keita akan menunggu, sampai guntur siap untuk berbagi cerita padanya tentang aksara.

Mungkin nanti, meski itu entah kapan? yang pasti saat hatinya guntur sudah merasa lebih tenang dan baik baik saja.

Gunturpun bilang dompetnya ketinggalan diaku.

Keita menjawab "memang ketinggalan yang" kamu lupa ya semalam? tanya keita pada guntur.

Iya aku lupa sayang.. jawab guntur.

Tapi dompet kamu enggak aku bawa, masih ada didalam totebag pink aku yang.

Ya enggak apa apa sayang, nanti saja aku ambil kekosan kamu. sahut guntur pada keita lalu mengusap lembut rambut keita.

"Sekali lagi maafin aku ya sayang?!" ucap nya pada keita.

Guntur dan keitapun bergabung bersama vina, puput dan widya..

sekedar membaur berbincang santai sesaat, sebelum akhirnya guntur dan keita pamit undur diri dari rumah vina.

Pulang dari rumah vina, guntur tidak langsung mengantarkan keita kekosannya.

Namun guntur mengajak keita pergi kesuatu tempat.

Sebelum pergi ketempat itu, guntur mampir dulu ketoko bunga yang ia temui dijalan.

Guntur menyuruh keita menunggu disepeda motornya,

Sementara ia kedalam toko bunga itu, ternyata guntur membeli empat tangkai bunga mawar putih.

Keluar dari toko bunga, keita bertanya pada guntur "Kamu beli bunga ya? memangnya kamu bawa uang? kan dompet kamu ketinggalan ditas aku.."

"tenang saja yang, aku bawa uang disaku ku" jawab guntur pada keita.

Lalu guntur memberikan bunga mawar putih itu pada keita,

Dua tangkai bunga mawar putih untuk keita sebagai tanda permintaan maaf nya.

Dan dua tangkainya lagi guntur bilang pada keita ingin diberikan pada orang yang amat ia sayang selain keita.

Tak ada pikiran cemburu atau marah dari hati keita saat guntur berkata seperti itu.

Karena keita berpikir bunga itu pasti untuk ibunya. sesimple itu.

Motor guntur terus melaju dengan kecepatan stabil menyusuri jalanan kota disore hari minggu ini mengantarkan guntur dan keita pada sebuah tempat.

Sesampainya ditempat itu, guntur memarkir motornya sesaat ditepi jalan.

Kebetulan disanapun ada beberapa motor yang sudah terparkir juga.

Dalam benaknya keita bertanya,

kemanakah guntur mengajaknya pergi?

Namun pertanyaan itu keita urungkan untuk ditanyakan langsung pada guntur.

Keita memutuskan untuk mengikuti kemana guntur akan membawanya?

🌹🌹🌹