Teras kosan..
Dalam nuansa malam yang dingin dibalut bintang bintang langit malam menghiasi angkasa, berkelap kelip cahayanya terlihat kecil bagai titik dalam akhir kalimat.
Namun kenyataannya gugusan bintang itu adalah sebuah galaxi yang tak terjangkau oleh mata manusia biasa bila dilihat dari bawah bumi kita berpijak.
Bulan purnama pun ikut meramaikan sinarnya, melukis langit malam yang hampir tertutup awan sebagian.
Bintang dan bulan nampak terlihat indah bagi setiap pasang mata yang melihatnya.
Namun kehadiranya terkesan dingin bak cuaca dikutub utara yang tak pernah terjamah.
Biarkanlah kehadiran sang bulan dan sang bintang malam ini hanya untuk menghiasi langit malam yang nampak kesepian.
Begitupun dengan sang langit malam, ia tak mau kalah menyuguhkan pesonanya tersendiri, terhampar luas bagai altar yang megah dan terlihat menggelegar dalam singgah sana dirgantara yang amat mempesona.
Langit malam yang indah bak permadani yang mewah berdiri pada porosnya selalu setia memayungi bumi ini..
Ia kerap kali menjadi saksi bisu kisah asmara setiap umat manusia dibumi.
Macam macam rasa telah sang langit saksikan.
Tanpa peduli apapun cuaca yang sedang menghadang.. panas terik, hujan badai, angin topan, cerah benderang, seindah pelangi, bahkan badai saljupun sudah menjadi pemandangan yang kerap kali sang langit saksikan.
Ada kala haru bahagia, canda tawa, suka duka, resah kecewa, airmata bahkan cemburu kerap kali mewarnai setiap kisah kasih umat manusia dipenjuru dunia.
Semua rasa yang tersemai karenanya, dimulai dari sang nenek moyang kita manusia pertama yang tercipta adam dan hawa.
Cara kerja cinta akan selalu memiliki siklus pahit dan manis yang mewarnainya, kedua rasa yang saling terkait dan tak bisa dipisahkan.
Tentu saja salah satunya kisah yang ikut sang langit malam saksikan saat ini adalah cerita cinta dua remaja yang penuh gejolak warna warni bagai pelangi menghiasi segala rasa yang menyapa didalamnya..
Sebuah roman picisan masa remaja yang mewarnai bumi.
Ketika rasa cemburu terlalu berkuasa didalam hatinya..
Rasa yang meletup letup dan hendak meledak kesegala arah,
Aku rasa semua orang pasti pernah merasakan cemburu yang bergejolak dalam sanubari.
Seperti kisah guntur dan keita saat ini..
.
Keitapun menghampiri guntur yang sedang duduk dibangku beranda kosan.
Dengan senyum tulus yang mengembang dari bibir keita menyambut sang pujaan hati tersayangnya.
Namun guntur malah membalasnya dengan memasang wajah cemberut.
Keita merasa sangat keheranan dibuatnya..
Tanpa babibu keita langsung membuka suaranya,
"Lagi kenapa?" ucap keita membuka pertanyaan pada kekasihnya itu..
Hmm..entahlah jawab guntur dengan nada cuek.
Guntur hanya terdiam duduk dibangku beranda kosan..
Keita kembali membuka suaranya,
"aa lagi kenapa sih? Kok jawab nya jutek banget? Ucap keita padanya yang sudah duduk disebelah guntur kini.
Tuh kan malah diam saja? Kamu lagi kenapa sih a? Tanya keita sekali lagi pada guntur.
"enggak apa apa" jawab guntur dengan cepat dan cuek.
Keita semakin merasa kebingungan, ada apakah gerangan? Mengapa guntur tiba tiba berubah menjadi dingin bak kulkas dua pintu seperti ini?..
Akhirnya keita ikut terdiam sejenak disamping guntur dan keduanyapun hanya saling terdiam.
Sejurus kemudian sebelum keita memulai berkata, akhirnya guntur kembali membuka suaranya..
Guntur bertanya pada keita,
"memangnya enggak ada yang mau kamu omongin gitu sama aku?"
Maksud kamu a? keita menimpali pertanyaan sang kekasih.
"Iya..enggak ada yang mau diceritain gitu?" guntur kembali menegaskan pertanyaan nya pada keita, dan keitapun tetap merasa bingung sendiri karenanya..
"Cerita apa memangnya a?"
Entahlah.. ucap guntur kembali cuek,
"kamu yang tahu tapi enggak mau cerita.."
Keita kembali menimpali pertanyaan guntur,
"Enggak ada yang harus diceritain" ucap keita pada guntur.
"oh..gitu, yakin?" jawab guntur singkat..
Oke kalau kamu memang merasa enggak ada yang mau diceritain..
"Aku pamit pulang" ucap guntur pada keita dengan bangun dari tempat duduknya.
Guntur telah berdiri dari bangku yang ia duduki dan hendak melangkah meninggalkan keita, namun keita menahannya..
Keita menarik lengannya guntur, "kamu kenapa sih a? Ada apa?" Ucap keita pada kekasihnya itu.
"kamu yang kenapa keita?" tanya balik guntur dengan nada suara yang sedikit meninggi, seolah guntur sedang marah kini pada keita, lalu kembali berkata..
"kamu enggak mau cerita sama aku?"
Dan aku malah tahu dari orang lain bukan dari kamu langsung"
keita yang masih menahan lengannya guntur, ia hanya terdiam sesat karena kaget mendengar nada suara guntur yang terkesan galak seperti harimau yang ingin menerkamnya.
keita tetap menahan guntur dan menarik lengannya guntur dengan kuat agar guntur kembali duduk disebelahnya,
Akhirnya gunturpun menyerah menurunkan rasa ego dirinya dan terduduk kembali kini disamping keita.
Keita coba memahami situasi yang sedang terjadi ini..
Dengan nada yang lembut keita kembali membuka suara nya " kamu lagi kenapa yang?" ada apa?
Guntur hanya terdiam mendengar ucapan keita dan tak menjawab nya.
Hanya sorot mata nya kini yang menatap tajam pada keita, seolah hatinya sedang tidak baik baik saja dipenuhi gemuruh yang menyelimutinya.
Seakan keita paham arti sorot mata itu, keita kembali membuka suara nya..
"Apa aku ada salah sama kamu yang?" tanya keita menatap mata guntur dengan sorot mata yang penuh tanda tanya namun terselip ketulusan didalamnya.
Akhirnya guntur membuka suaranya lagi,
"Kamu yakin enggak ada yang mau diceritain sama aku soal satya?"
Hah..satya? maksud nya a? ucap keita menimpali pertanyaan guntur,
"Iya satya.. kamu lupa apa pura pura lupa keita?"
"Malam minggu kamu kemana sama satya, setelah aku anterin kamu pulang kekosan?"
"Bukannya kamu jagain alil kan dikosan?"
Pantas saja kamu suruh aku cepat cepat kembali keangkringan, ternyata kamu ada janji sama satya ya? belum sempat keita menjawab pertanyaan guntur..
Guntur sudah menimpali pertanyaan lagi pada keita..
"Kamu pergi kemana sama satya?!"
Sahut guntur dengan nada suara yang sedikit kesal dan penuh amarah.
Namun aku tahu guntur masih mencoba menahan nya perlahan agar tidak lebih meledak ledak berbicara padaku.
Astaga.. jadi gara gara ini kamu jutek sama aku yang?
Ya terus gara gara apa dong jawab guntur dengan nada kesal nya kembali menimpali ucapan keita.
"Aku enggak suka ya kamu enggak terbuka sama aku" menatap keita kembali, lalu melanjutkan ucapannya pada keita..
"Kenapa aku harus tahu dari orang lain, bukan dari mulut kamu langsung?"
Keita menarik nafasnya dalam dalam kini..
Dengerin penjelasan aku dulu yang! ucap keita pada guntur..
"Kasih aku kesempatan buat cerita sama kamu?!"
Guntur menatap kembali mata belo keita dengan sorot tajam matanya mencari sebuah kejujuran dari mata sang kekasih.
Sejurus kemudian gunturpun mengangguk, kamu boleh cerita..
Keita menceritakan nya pada guntur kejadian pada malam minggu itu bersama satya,alil dan raffi.
Perlahan emosi guntur dalam dirinya yang bergejolak mulai mereda,
Setelah keita panjang kali lebar menceritakan semuanya pada guntur.
Guntur kembali menyuarakan pendapat dirinya pada sang kekasih..
"Tetap saja.. aku masih kesal sama kamu!" kenapa kamu enggak ngabarin aku langsung? telepon aku,sms aku kan bisa yang! dengan nada yang masih sedikit marah pada keita, guntur terus bersuara.. "Terus gunanya aku sebagai pacar kamu apa keita?"
"Kamu bilang enggak mau mengganggu aku karena lagi ngumpul sama sahabat sahabat aku"
Tetap saja aku enggak suka kamu pergi sama satya.!
Kenapa harus sama satya? kalau tahu kamu bakal ketukang urut dianterin satya, waktu malam minggu itu lebih baik aku ikut nungguin alil dikosan bareng kamu.. ucap guntur yang mulai terlihat gusar pada keita.
Keita tahu ini salahnya, dan guntur sedang dipenuhi rasa cemburu dalam hatinya akan satya.
"Aku minta maaf aa.." ucap keita menatap guntur.
Kamu tahu teh? bukan masalah minta maaf nya keita, tapi ini soal keterbukaan kamu sama aku..
Kitakan sudah sepakat kalau ada apa apa harus saling cerita satu sama lain, saling terbuka..
Harusnya kamu itu langsung bilang sama aku.
"Iya..aku salah.. sekali lagi aku minta maaf"
"Mungkin sudut pandang aku dengan caramu melihat berbeda"
Bukan aku tak ingin mengabarimu, dalam pikiranku saat itu.. aku hanya tak ingin mengganggu waktumu bersama sahabat sahabatmu a,
Maaf kalau menurutmu caraku untuk mencoba mengerti kamu itu salah..
Tapi, sumpah aku enggak pernah bermaksud untuk tidak terbuka sama kamu aa"
Ucap keita kini gantian menatap tajam pada guntur.
Guntur menatap mataku kembali lebih tepatnya melihat kedalam mataku kini, mencari rasa sesalku dan ketulusanku akan dirinya.
"Aku enggak suka kamu pergi sama satya! apapun alasannya"
"Aku mungkin egois,tapi aku ini pacar kamu keita"
Lain kali kalau ada apa apa kamu harus kabarin aku dulu bukan orang lain ya?
Bilang sama aku, diskusikan apapun itu bareng bareng sama aku! begitu ucap guntur dengan nada lembutnya kembali, pertanda ia sudah mulai mereda dari rasa cemburu yang menyelimuti hatinya.
Gunturpun kembali tersenyum menatap keita,
"Maaf" ucap keita kembali..
"Iya aku maafin kamu yang. jangan gitu lagi ya!"
"Aku juga minta maaf, hampir saja salah paham sama kamu" begitu ucap guntur pada keita.
"Kamu tahu dari mana soal satya memangnya a?" sahut keita kini yang bertanya pada guntur.
Dan guntur bercerita soal andri yang mendengar percakapan satya bersama para sahabatnya dikantin sekolah tadi siang..
Begitulah guntur menceritakannya pada keita.
Andri jadi salah paham sama kamu tuh tadi, sama seperti aku salah paham kekamu.
"Aku enggak peduli kalau andri salah paham sama aku, asal bukan kamu yang salah paham lagi sama aku a!" dengan memasang wajah sok imutnya keita merajuk pada guntur.
Guntur kembali tersenyum mendengar kata kata kekasihnya itu.
Melihat ekspresi wajah keita yang lucu, guntur menjadi gemas sendiri dibuatnya.
Gunturpun mencubit hidung mancung keita dengan lembut sebagai tanda rasa gemasnya sambil berkata..
Aku enggak bakal salah paham sama kamu, kalau kamu juga cerita sama aku ya yang.. dengan nada bercandanya kini menimpali ucapan keita.
"Iya..deh iya.." jawab keita kembali.
Tenang saja yang, nanti aku jelasin sama andri biar dia enggak salah paham lagi sama kamu.. sahut guntur pada keita.
Dan keduanya kini tertawa lepas bersama kembali serta bercanda diberanda teras kosan ini, dalam suasana yang penuh kedamaian kini.
Keadaan telah baik baik lagi seperti semula.
Hampir saja ada drama sepasang kekasih yang bertengkar.
Kini semakin dalam mereka mengenal satu sama lain, semakin mulai saling memahami masing masing.
"Guntur dan keita" meski tetap tidak bisa dipungkiri terkadang ego masih bertahta dari keduanya, namun perlahan waktupun akan melemahkan rasa ego diri dari keduanya untuk lebih saling mengerti satu sama lainya atau bahkan sebaliknya ego akan menguasai keduanya karena sama sama ingin memiliki lebih dalam.
Apapun itu akhir dari cerita keduanya..
Sekali lagi saat itu mereka hanyalah sepasang remaja yang sedang berkembang melihat indah nya cinta dalam dunia mereka.
Dunia yang mereka rangkai dan ciptakan bersama.
Tanpa pernah mereka pikirkan bagaimana isi dunia yang sesungguhnya?
Jalan cerita seperti apa yang akan terus mereka rangkai kedepannya?
Bagaimana kisah mereka berlanjut setelahnya?
Akankah selalu dipenuhi rasa bahagia? ataukah akan ada kerikil tajam yang menghadang? entahlah..
Mereka hanyalah sepasang remaja yang sedang dimabuk cinta saat ini.
Keduanya hanya saling menjalani dan mengikuti alur kisah kasih masa remaja yang kebanyakan orang menyebutnya gejolak kawula muda penuh asmara keindahan, bagai cerita cinta dua sejoli "galih dan ratna" hanya warna warni yang terlihat dan terasa begitu menyenangkan.
Tanpa mereka tahu dan pahami..
Sebenarnya dalam cintapun ada warna monokrom yang tanpa kita sadari kerap menyertai didalam nya.
🌹🌹🌹