Chereads / In Pursuit of love / Chapter 46 - bab 46

Chapter 46 - bab 46

Satu hari sebelum Gea ke rumah Salma, Gea tiba-tiba di hubungi oleh Sam dan Gea segera datang ke rumahnya. Sam pun langsung menjelaskan kalau yang akan di bawa Gea adalah makanan yang telah di masak oleh chef terkenal yang Sam kenal.

Sam pun siap mengantarkan Gea ke rumah Salma, Gea yang jatuh cinta lagi sama Sam hanya bisa menuruti yang di minta Sam.

Setelah hari yang di tunggu, Gea pun datang ke rumah Salma dan memberikan makanan itu dan berhasil lagi. Sam makin senang juga makin nggak sabar untuk melamar Salma sekali lagi.

"Terima kasih ya, sudah mau bantu gue."

"Gue nggak sabar yang mau melamar Salma," ucap Sam pada Gea dengan senang hati

"Lo senang gue berasa patah hati tahu, lo mau sampai kapan nggak sadar lo buat gue jatuh cinta sama lo," ujar Gea dalam hati

"Gea! ayo kita rayakan ini ya? lo mau kemana nih?" tanya Sam pada Gea yang melamun saja

"Iya? Sam?"

"Lo masih sakit? obat yang dari gue nggak lo minum ya?"

"Atau lo mau gue anter ke klinik atau rumah sakit?"

"Nggak perlu, gue lagi patah hati aja sih."

"Kok bisa?"

"Iya beberapa waktu lalu gue suka sama laki-laki dan dia nggak ngerespon gue kan, gue sedih jadinya."

"Cowok mana yang tega seperti itu? sudah nggak usah sedih kan ada gue kakak lo."

"Kakak? lo maunya kita kakak -adik ketemu gede? nggak doyan gue jadi pacar atau istri gitu?" ucap Gea dalam hati

"Bengong aja, sini mending makan-makan atau mau belanja, gue yang bayarin?"

"Nggak, gue mau ke kantor aja ya."

"Kan sudah ijin nggak masuk satu hari sama gue."

"Masa ke kantor?"timpal Sam yang heran dengan Gea

"Dari pada di rumah," jawab santai Gea

"Nggak, ikut gue saja."

"Sebentar saja, ya?"

Di tempat berbeda, Kaka yang baru saja dari rumah Salma. Pergi lagi ke Rumah sakit untuk menjemput Baby Khalid, Saat di Rumah Sakit Kaka bertemu Kiara di ruangan bayi.

Kiara melihat Baby khalid dengan penuh kasih sayang, terlebih lagi ada Kaka di sini. Kaka kaget Kiara terlihat begitu menyayangi Baby Khalid. Kemudian Kaka menyapa Kiara dan baby Khalid akhirnya di bawa oleh Kaka pulang, apalagi kali ini Kiara ingin ikut menjaga Baby khalid.

"Terima kasih sudah mau bantu Baby Khalid, ya..."

"Iya , kenalin gue Kiara Santorini."

"Gue Muhammad Kaka."

"Lho sendiri dong di rumah ini?"

"Iya tapi, kadang mertua ke sini juga teman-teman juga mantan Klien gue."

"Mantan klien? emangnya lo kerja apa?"

"Dulu gue bodyguard."

"Wow, terus sekarang nggak lagi?"

"Nggak, gue sekarang kerja di kantor Dubes Australia. Kebetulan Dubesnya mertua gue."

"Wow, oh ya asi buat Baby Khalid di mana?"

"Di kulkas, semoga betah ya kerja sama gue."

"Iya Kaka, lo nggak ada niatan untuk nikah lagi?"

"Belum kepikiran untuk menikah lagi, tapi pertanyaanmu sama seperti teman-temanku apalagi temanku ada yang sendiri. Mulailah menggoda."

"Cantik, ya? makanya teman-teman lo goda."

Tak lama, Kaka pergi mandi dan Baby Khalid telah tidur. Kemudian Kiara melihat-lihat rumah Kaka, Kiara menemukan foto-foto Jessica di mana-mana yang bersama Kaka saat Khalid ada di dalam kandungan Jessica.

Kiara teringat wajah Baby Khalid yang begitu mirip dengan Ibunya Jessica dan Kedunya tampak bahagia. Dari arah belakang terdengar langkah kaki, Kiara pun yakin kalau itu langkah kaki Kaka. Lalu Kaka mengajak Kiara untuk makan siang sebelum mengantarkan pulang Kiara, Kiara dengan tegas menolak ajakan Kaka itu dan ijin untuk pulang lebih awal.

Kiara memilih pulang naik taxi lalu, selama perjalanan Kiara memikirkan Jessica dan merasa Jessica begitu beruntung bisa bersama dengan Kaka. Sampai di rumah, Kiara naik ke atas dan Amara yang melihat Kiara tak seperti melamun, menepuk bahu kiara dan hampir saja terjatuh. Namun Kiara mampu menjaga keseimbangan lalu berdiri dengan sempurna.

"Ada apa sih Ki? lo sakit?"

"Nggak papa kok, hanya lagi teringat sesuatu."

"Soal apa itu?" tanya Amara pada Kiara yang masuk ke kamar

"Lo lagi jatuh cinta?" tanya Amara di depan pintu kamar Kiara

"Tebakan atau apa itu? gue lagi mikir beruntungnya seorang perempuan yang memiliki laki-laki yang begitu amat mencintai anaknya sepenuh hati."

"Siapa perempuan itu? lo ada apa sih sebenarnya? gue merasa nggak kenal lo kalau seperti itu."

"Lupakan saja."

"Oh ya, lo sudah makan? kalau belum makan di luar yuk?"

"Gue ngantuk, besok magang terakhir gue."

"Waa setelah ini lo lulus dong dan bakalan pisah sama gue kalau lo nggak mau makan sama gue."

"Lo ke Singapore masih akhir tahun, ini masih pertengahan tahun," jawab Kiara sambil berganti baju tidur malam

"Siapa bilang nggak bisa di majukan, gue ke Singapore bulan depan."

"No way! lo bilang bakalan akhir tahun," keluh Kiara sambil keluar kamar

"Hanya alasan itu satu-satunya cara agar lo mau keluar kamar."

"Ah lo, bikin gue takut tahu! , lo sudah janji sama gue kalau mau buat kenangan indah selama lo di Indonesia."

"Iya, maaf, ayo makan kalau nggak mau makan temenin gue dan ceritain yang lo alami deh."

"Ok, jadi gue ketemu pasien yang buat gue sedih banget."

"Dia di tinggal istrinya usai istrinya melahirkan, babynya cakep banget dan mirip Ibunya bule gt."

"Oh sedih banget dong ya."

"Iya dan saat lihat babynya gue terenyuh dan berniat buat jaga dia gitu."

"Maksud lo mau asuh dia?"

"Bukan, gue mau jadi perawat dia aja."

"Oh adik gue sweet banget."

"Kayak gimana sih Ayahnya baby..."

"Baby khalid dan ini ayahnya."

"Waa cakep mah ini."

Tak berselang lama, di tempat lain Salma sibuk menulis dan sibuk memikirkan winner lalu kembali cerita untuk di Pf Web novel.

Hingga tanpa sadar, Salma kembali memikirkan Ibnu dan menangis karena rindu. Tak berselang lama Baby Ara terbangun dan meminta tidur kembali. lalu Miran megecek Baby ara juga Salma. Miran melihat Salma masih menangis dan Miran langsung memeluk Salma lalu di susul Alice.

10 menit kemudian, Salma sudah merasa lebih baik dan minum teh hangat dan Salma menceritakan apa yang terjadi. Kemudian Salma berusaha untuk melanjutkan lagi untuk menulis.Salma pun kembali ke kamarnya untuk menulis tapi, untuk pertama kalinya Salma tak bisa konsentrasi. Hingga memilih menulis di Cafe +toko buku.

Di sana Salma mulai tenang dan mulai lancar untuk menulis tapi, membayangkan kebakaran hingga menewaskan Karyawannya. Lalu Salma memilih pindah tempat dan kepikiran untuk keluar rumah saja.

Sampai di depan teras, Salma melihat Sam bersama Gea dan di susul Kaka. Kaka melihat Sam dan Gea langsung di depan Salma lalu menjaga Salma dari Sam juga Gea. Kaka perlahan mulai sadar keanehan yang di rasa belakangan ini.

Namun Kaka tidak mau gegabah dan menunggu kode Salma. Sam juga Gea akhirnya mengatakan apa yang di mau kemudian Salma hanya bisa melakukan dengan reflek.

"Gimana mau nggak kak, makan-makan sama kita?" tanya Sam

"Maaf, gue ketemu di depan dan kebetulan niat gue sama mau ajak makan kakak," ucap Gea dengan hati-hati

"Bareng- bareng benar nih?"

"Iya kak, dekat sini aja sih dan kalau kakak nggak sibuk nulis di Web novel."

"Sorry ya, Gea gue bukannya nggak mau kita atur nanti ya, soalnya deadline banget nih di Web Novel."

"Oh gitu, maaf ya kak kalau gitu. Kita pamit dulu ya."

"Sal! jaga kesehatan ya, kalau mau berhenti di Web Novel bilang, ya? gue akan bantu lo."

"Lo berlebihan deh, bisa cepat pergi?" tanya Kaka dengan jutek

"Iya bos, santai dong."

"Ayo Sam kita pulang,"

Tak lama, Sam masuk ke mobil lalu tanpa sadar meninggalkan Gea sendiri di dekat rumah Salma. Hingga Sam baru sadar saat hampir ke jalan raya, Sam langsung berbalik arah dan ke tempat Gea berada. Laju mobil Sam pun pelan dan Sam dengan awas melihat sekitar. Kemudian Gea ada tapi, saat akan menghampiri Gea di ganggu entah siapa lalu Gea di todong celurit.

Gea panik dan tak tahu harus bagaimana, hanya menangis yang bisa di lakukan. Hingga Sam datang menendang tangan penodong itu, lalu celuritnya terjatuh kemudian Sam ambil kemudian ganti menodongkan ke arah mereka. Meraka ketakutan, tapi, entah dari arah mana Sam di bajok dengan celuritnya. Darah Sam langsung mengenai muka juga baju Gea, Gea makin panik lalu berteriak sekuat tenaga lalu Kaka juga Salma menghampiri Sam dan Gea.

Gea lalu menelepon Ambulan dan Gea ke mobil mencari kain atau semacamnya di Mobil Sam. Gea yang sedari tadi mencari tak menemukan yang di butuhkan, lalu Gea mendengar ada suara teriakan laki -laki dan Ambulance pun datang.

Gea meminta petugas Ambulace untuk ikut ke rumah sakit, Lalu Gea melihat Sam tidur dengan raut muka kesakitan. Gea pun yang masih berlumuran darah, menjadi ingat kejadian tadi dan menyalahkan dirinya sendiri dalam hati. Sampai Gea seperti mimpi mendengar suara Sam yang mengomel meskipun kesakitan. Ternyata Gea nggak mimpi dan Sam masih berbicara. Langsung Gea memeluk Sam dan Sam masih kesakitan lalu Gea berhenti memeluk Sam.

"Sakit tahu! sudah ya jangan sedih."

"Gimana nggak mau sedih kalau lo relain diri lo buat gue."

"Sudah, jangan banyak gerak juga banyak berbicara."

"Iya maaf , Pak."

"Maafin gue ya tinggalin lo sendiri di jalan."

"Iya, gue tahu lo kesal karena gagal makan bareng Salma."

"Lain kali ya, mungkin bisa."

"Iya, aduh gue tidur dulu ya, siapa tahu mendingan."

"Sebentar lagi sampai, semoga lo baik-baik saja ya."

Tak lama sampai di rumah sakit, Sam langsung di bawa ke UGD. Di sana Sam langsung di periksa kemudian lanjut di periksa oleh Dokter.

Gea tak tenang juga khawatir terjadi sesuatu dengan Sam, tak lama Salma datang bersama Kaka. Kemudian menghibur Gea yang sedih dan kini Gea sedikit lebih baik. Di ruangan UGD Sam di periksa dan di pantau terus, Hingga alhamdulilah masa kritisnya telah terlewat oleh Sam.

Gea pun meminta Dokter untuk menemui Sam tapi, Dokter bilang jangan dulu dan Gea berusaha mengerti. Selama menunggu, Gea juga Salma penasaran apakah benar baik-baik saja atau tidak.

Hingga Gea nekat melihat Sam tapi, saat akan nekat Gea malah bertabrakan dengan Suster.

"Maaf sus, saya nggak sengaja."

"Hati-hati ya lain kali."

"Iya, ngomong-ngomong mau kemana?"

"Mau ke ruangan UGD."

"Oh, sebentar ya, administrasinya lagi di proses buat pindah di kamar biasa."

"Oh iya, kenalin saya Gea."

"Saya Kiara."

"Bagus nama suster, terima kasih."

"Halo? , Maaf ya saya tinggal dulu."

"Iya ada apa, kaka?"

"Gue ada di rumah sakit, lo di mana?"

"Oh lo ke rumah sakit ini?"

"Iya, gue tunggu ya."

"Ehem! cepet amat dapat pengganti Jessica. Belum kering tanah Jessica."

"Perawat Khalid."

"Lo mau pakai baby sitter?"

"Perawat magang yang ada di rumah sakit ini."

"Oh kirain, ngomong-ngomong Gea mana ya. kok lama. kalau lama gue balik buat nulis lagi."

"Hidup lo nulis mulu, nggak capek?"

"Ini doang pekeerjaan yang bisa di lakukan di rumah dan bayarannya lumayan."

Tak lama, Gea datang dan di susul dari arah yang berbeda Kiara datang lalu Gea kaget dengan munculnya Kiara di tengah-tengah mereka. Kiara akhirnya menjelaskan siapa dia dan Gea pun menjelaskan lalu ketahuan siapa yang di maksud Gea. Kiara pun akhirnya kaget kalau yang di maksud adalah Sam.

Kiara pun melihat dari kaca dan berdoa untuk kesembuhan Sam. Lalu Kiara berniat menelepon Amara tapi di hentikan oleh Gea.

Kiara tahu Gea menghentikan sempat bertanya, namun Gea menjelaskan dengan singkat alasan keberatannya. Kiara merasa aneh tapi menuruti saja mau Gea agar tak jadi masalah.

Kemudian Kaka meminta Kiara untuk menemaninya di rumah merawat baby Khalid, Kaka dan Kiara pun berangkat ke rumah Kaka, sepanjang perjalanan, kaka baru tahu kalau Kiara punya Kakak dan Kaka bertanya keluarga satu sama lain. Hingga Kiara merasa sadar siapa yang di maksud kaka soal perempuan yang di goda oleh teman Kaka.

Sampai di rumah Kaka, Kiara bertanya to do point kalau apakah perempuan yang di maksud adalah Salma. Kaka hanya tersenyum dan langsung meminta Kiara mengambil asi yang di mobil lalu di simpan ke Kulkas untuk baby khalid.

"Susah ya jawab kalau emang iya, Kak Salma orangnya?"

"Untungnya apa buat lo tahu, Kiara?"

"Bukan untung, hanya saja penasaran."

"Segitunya penasaran sama hidup gue?"

"Bukan begitu, kan sudah kenal wajar ingin tahu. Kalau nggak mau kasih tahu, ya sudah."

"Iya, Salma yang gue ceritakan waktu itu."

"Oh, lo sudah makan?"

"Oh aja, ada-ada aja lo, Kiara."

"Jadi sudah makan lo?"

"Sudah makan di rumah Salma."

"Betah ya di sana?"

"Apaan sih Kiara?"

"Gue tanya aja, kepo gitu."

"Tapi pertanyaan lo nggak kayak kepo, gue nggak nggak tahu hari ini kenapa sama lo. lo mau istirahat dulu atau mau apa? silakan pulang nggak papa kok."

"Iya sepertinya gue harus istirahat, gue juga nggak tahu kenapa sama diri ini," ucap Kiara dalam hati