Reika melihat Clark terdiam lama. Seperti memikirkan sesuatu sejak tadi ketika mereka berdua sudah kembali ke dalam apertemen.
"Tuan, anda baik-baik saja?" tanya Reika penasaran.
Clark menurunkan tatapan matanya kepada kaki Reika yang sudah banyak lecek dan kulitnya sudah banyak kelepas. darah merah yang sudah kering menempel di setiap sudut luka yang menganga.
Clark langsung bersujud di depan Reika. ia menatapi kedua telapak kaki Reika lebih dekat lagi.
"Apakah sakit?" tanya Clark tetiba.
"Tidak," balas Reika dengan senyuman tenang. karena hal yang paling sakit adalah hatinya. sehingga luka sekecil itu tiada rasa bagi Reika sama sekali.
Clark tidak bisa berkata lagi. ia langsung mengendong Reika ke atas bahunya. lalu berjalan ke dalam kamar mandi. Kemudian membantu Reika membersihkan luka di kaki.
"Jangan," tolak Reika tetiba.
"Kenapa?" tanya Clark tidak suka di tolak.
"Aku bisa melakukannya sendiri, anda sudah terlambat pergi kerja."
Clark terdiam dan berpikir sebentar.
