Clark yang di masa lalu ingin menjadi pianis, tetapi di tentang oleh kedua orang tuanya hingga cita-citanya tidak pernah tercapai sampai sekarang. bahkan ibunya dengan tegah menginjak jemarinya dengan kaki. agar di masa depan ia tidak bisa memainkan piano untuk selamanya.
Melihat Clark tidak menjawab.
Reika mencari topik lain.
"Suara biola yang mengalun barusan itu. aku yang main," ucap Reika dengan nada sedikit bergetar. karena lagu yang sedang ia putar adalah lagu duet dirinya dengan sang ayah di masa lalu.
"Apakah sekarang masih main?" tanya Clark yang penasaran.
"Kadang-kadang main. tapi aku harus membeli biola baru lagi. biola lama masih di Eropa," balas Reika jujur.
Jemari Clark mencengkeram stir mobil dengan kuat. hingga buku-buku jemarinya terlihat memucat. lalu menelan saliva dengan susah payah. Keringat dingin pelahan-lahan membasahi dahinya.
