Sesampainya arumi dirumah dia disambut oleh kucing kesayangan yang berlari kearahnya. "Ulululuh... sayangku.. cantiknya aku, udah mam belum? yuk kita makan kalau kamu belum makan". Dengan nada manja sedikit lebay dan arumi menciumi Aci, nama kucing betina kesayangannya.
..... ~
Fadhil pun telah sampai dirumah, seperti biasa rumahnya selalu sepi, ibunya sedang bekerja tidak dirumah dan sebenarnya fadhil anak yatim, dia hanya tinggal berdua dengan ibu dan nenek.
Hari itu nampaknya nenek fadhil sedang tidak ada dirumah juga karena biasanya ketika fadhil pulang, neneknya lah yang menyambut kedatangan cucu kesayangan satu-satunya itu.
"fyyuuhh... lelah sekali hari ini" Fadhil merebahkan badannya dan duduk disofa ruang keluarga. Detak jantung dan nafas yang masih sedikit terengah-engah dengan tubuh yang masih sedikit gerah efek pulang sekolah.
Seketika fadhil menatap kearah langit-langit rumah, melamun dan teringat sesuatu. Brukkk!! "Aduh...sialan siapa tuh yang nabrak gue gak minta maaf lagi" dengan tatapan sinis Fadhil melihat arumi dari punggungnya yang sudah nyelonong lari ke lapangan tanpa minta maaf.
Fadhil membayangkan kejadian tadi pagi, kemudian dia terkekeh kecil. "Hehe... ternyata lucu juga ya, dasar cewek aneh sudah jelas dia yang salah karena nabrak gue, gak minta maaf lagi". Sedang asiknya menghalu di tengah keheningan suasana rumah, seketika keheningan itu dipecahkan oleh suara deheman yang tidak asing baginya.
fadhil menoleh kearah kanan, ternyata menemukan sosok wanita paruh baya dengan senyuman indah yaitu neneknya.
"Wah.. wah.. wah cucuku ternyata sedang asik senyum-senyum sendiri, sini cerita sama nenek siapa cewe yang menabrak dan tidak mau meminta maaf kecucu nenek yang tampan ini hah.. ayo cerita". Rayu nenek fadhil dengan nada menggoda dirinya.
" Akh.. apaan sih nek, nggak ada apa-apa kok hehe..". Pipi fadhil yang tersipu malu berwarna merah muda, dia pun baru tersadar bahwa dirinya aneh, kenapa memikirkan hal bodoh semacam itu.
"Jangan-jangan cucuk kesayangan nenek sedang jatuh cinta ya". goda wanita patuh baya itu. Wajah fadhil yang semakin memerah sampai tak sanggup diledeki neneknya.
... ~
Arumi yang sedang asik menonton drakor dikamar, tiba-tiba ada suara notif dari handphonenya. "ping!!..
"Hih siapa sih ganggu banget"
ping!!.. ping!!.. ping!!..
"Astaghfirullah.."Siapa sih yang ngechat gak tahu orang lagi seru nonton."
Dengan rasa kesal, arumi pun meraih ponselnya yang tertutup oleh bantal, sengaja dia tutupi agar tidak ada seorangpun yang bisa mengganggu me timenya.
Sontak arumi kaget, karena baru saja dia dimasukan dalam grup kelompok untuk ospek besok. "Ya ampun heboh bener dah orang-orang ,masih lama juga besok ini ospeknya, kenapa pada sibuk caper sama senior pula". Arumi yang masih mengecek chattan dalam grup kelompok ospek itu.
Dia iseng cek nama-nama siswa baru siapa aja yang satu kelompok dengannya, dan sesuatu yang mengejutkan dia, salah fokus melihat foto profil yang menurut dia tidak asing, ketik foto itu dizoom.
"Allahu akbar.. kenapa siihh!! dunia ini seperti nya sempit banget, kenapa coba ini orang bisa-bisanya ada di grup ospek gue... ya tuhan!!" Nada kesal, ngedumel dan sedikit pasrah kemudian mengerucutkan bibir mungilnya, karena fadhil si cowok dingin itu menjadi pengawas ospek dikelompoknya.
..... ~
Waktu menunjukkan pukul empat sore, fadhil baru saja selesai mandi sore, dan melangkah kearah tempat tidurnya sambil memegang handuk ditangan yang ia gosokan ke kepala untuk mengeringkan rambutnya yang basah.
"Akh... segarnya..". fadhil duduk disofa kamarnya yang berada di depan ranjangnya dan meraih ponsel miliknya, dia menyalakan dan mengecek WhatsApp, seketika dia kaget karena dia tidak tahu kenapa dimasukkan dalam grup yang sama dengan arumi.
"Astagah.. kenapa ada grup ini dah, seinget gua, waktu itu gua kaga dijadiin mentor atau pengawas, lah terus maksud grup ini apa?" walaupun nada kesal sedikit penasaran, akhirnya fadhil membiarkan grup itu ada, karena fadhil mempunyai misi untuk si cewe rese dan aneh itu menurutnya.
..... ~
Hari baru telah datang, gadis itu masih saja malas bangun pagi padahal hari ini adalah hari ospek pertamanya, alarm sudah berbunyi sejak sepuluh menit lalu dia belum saja bangun, dan akhirnya mamah arumi lah yang menjadi alarm paling ampuh. (Percaya gak sih kalian kalau semua ibu didunia adalah alarm legend yang paling ampuh?)
"Tok.. tok.. tok.. sayaaaang arumii, bangun, deeee sayaaaang, buka pintunya sudah siang ini nanti kamu telat lagi, katanya hari ini kamu ospek, ayo bangun!!" teriak mamah rumi dari balik pintu kamar yang masih terkunci rapat itu.
Arumi pun mulai membuka matanya, masih buram terlihat hanya sinar yang membuat arumi langsung bangun, dia kaget dan panik. "Huaaaaa.... omg apa gue telat lagi astaga..!!.
Arumi langsung lompat dari tempat tidur dan masuk ke kamar mandi, dia bergegas mandi, terdengar suara air yang keras mengguyur seluruh tubuhnya. " Byurrr.. byurrr.. waduh udah jam berapa nih".
Arumi langsung memakai handuknya untuk mengeringkan tubuhnya, kemudian arumi membuka lemari pakaian mengambil baju seragam beserta atribut, tak lupa dia menyiapkan perlengkapan untuk ospek.
Kemudian dia langsung touch up berdandan senatural mungkin karena dia takut kena pelanggaran dari seniornya. "Oke..ga perlu tebel yang penting terlihat segar, well namanya juga anak baru ya kan harus tampil natural dan fresh". begitu ucapnya, natural dan fresh adalah prinsipnya.
Setelah beres prepare arumi langsung turun kebawah menuju pintu rumahnya yang melewati ruang makan, ruang keluarga dan ruang tamu, well maklum rumah arumi cukup luas jadi untuk keluar rumahpun butuh perjuangan.
"Selamat pagi mamah.. papah, arumi berangkat sekolah dulu ya". Arumi mengambil tangan mamah dan papahnya mencium tangannya, untuk berpamitan.
"iya sayang, hati-hati dijalan ya itu kakak sudah didepan nungguin kamu dari tadi tuh, sana gih cepet takut telat". Ucap mamah arumi sambil tersenyum.
"Astaghfirullah iya udah setengah tujuh.. ya udah mah pah aku berangkat dulu yaa.. byee love you, aku ga sarapan lagi yaaa". Arumi yang tersadar bahwa waktu sudah menunjukkan pukul setengah tujuh pagi. "Eh.. de mamah lupa kamu belum sarapan sayaaang". teriak mamah arumi, tetapi tak dihiraukan. "Sudahlah mah, arumi juga nanti bisa makan disekolah, lagian kalau sarapan dulu nanti takut terlambat dia lebih kasihan lagi kan, hehe..." Papah arumi yang berusaha menenangkan istrinya.
..... ~
Arumi telah sampai disekolahannya, dia beruntung hari ini gerbang masih terbuka lebar meski memang seperti biasa anak OSIS sudah ada yang berjaga digerbang. "Udah kak, arumi turun sini aja nanti aku jalan kaki aja kedepan..". Pinta arumi kepada kakak nya itu yang telah mengantarnya kesekolah). "Oh ya udah, hati-hati ya de" lanjut adimas.
Arumi mulai berjalan agak cepat karena dia takut terlambat dan dia terburu-buru menuju kelasnya, tetapi di pertengahan jalan dia menabrak dada bidang salah satu senior cowoknya, yap siapa lagi kalau bukan fadhil si manusia setengah dingin.
"Aduh.. ka maaf ya saya gak lihat karena tadi terburu-buru jalannya". Arumi menundukkan kepala dan meminta maaf kepada fadhil, tetapi tidak ada sautan apapun yang terdengar olehnya.
Ketika arumi penasaran dan menarik wajahnya dari posisi yang menunduk itu ke posisi normal. Sontak arumi syok jarak wajahnya dengan fadhil tidak jauh hanya sekitar lima senti meter.
Arumi membulatkan bola matanya melihat mata fadhil yang saling bertatapan karena syok. Fadhil yang menatap mata arumi dan menyadari seketika bahwa mata arumi sangat indah berwarna coklat dan dia memperhatikan bibir mungil serta pipi arumi yang mulai pink kemerahan, fadhil menahan tawanya menggantikan dengan senyuman manis.
"Astaga.. maaf kak saya pergi dulu permisi" Ketika ingin beranjak pergi, tangan arumi digenggam oleh fadhil dan berbisik ditelinganya. "Persiapkan diri kamu ya, sehabis ini akan ada kejutan untuk kamu di setiap harinya".
Arumi yang syok mendengar ucapan fadhil itu, dia langsung beranjak pergi dan melepaskan paksa genggaman tangan fadhil. Pria itu hanya terkekeh kecil melihat tingkah lucu arumi " Ternyata dia lucu juga ya, hmm boleh lah."