..... ~
Arumi tidak sabar menunggu esok pagi bisa melihat si manusia es, dia bergegas tidur agar tidak kesiangan.
..... ~
Kriingg!! Alarm berbunyi
Alarm berbunyi lebih awal, arumi tak seperti biasanya yang susah bangun, kini bangun lebih awal sekali dengan perasaan sangat semangat.
"Hoaaamm, selamat pagi dunia aku siap untuk mendapatkannya, mari jadi saksi perjuanganku mendapatkan dia, si manusia es". Tuturnya yang masih berwajah bantal.
Seperti sedang kerasukan arumi sangat cepat untuk mempersiapkan semuanya dari mandi hingga tak lupa bersolek dengan sangat cantik natural, memakai parfume khasnya, agar fadhil selalu ingat wanginya.
Setelah selesai bersolek, arumi menuruni tangga menuju dapur, dijam yang terbilang masih subuh arumi sudah rapih, karena biasanya jam enam pagi dia belum serapih hari ini.
Para art dirumahnya sangat kebingungan dan heran melihat arumi yang tumben sekali jam segini sudah cantik dan mau masuk dapur untuk menyiapkan sarapan.
Arumi menyuruh para art untuk membantunya menyiapkan sarapan untuk keluarga dan sarapan untuk manusia es pujaannya.
Arumi membuatkan dua potong roti bakar isi selai cokelat, lanjut membuatkan jus apel campur pisang dan susu untuk minumannya, karena itu kesukaan si manusia es.
Dan membuatkan keluarganya nasi goreng spesial, mango juice, orange juice dll. Para art masih melirik kagum dengan hasil karya arumi, kalau arumi ternyata sangat trampil membuatkan sarapan.
Sarapan sudah jadi, arumi segera mengantarkanya keruang makan keluarga. Dan arumi menatanya dengan cantik dimeja makan.
Arumi tidak sarapan dirumah, dia hanya membuatkan bekal untuk si manusia es dan membuatkan sarapan untuk orang rumah, karena dia khawatir terlambat.
Arumi hanya menitipkan sarapan ini untuk keluarga dan menulis kepucuk surat dimeja yang bertuliskan "Selamat menikmati~Arumi" disetiap meja, baginya ini moment langka.
Hari ini dia diantar oleh kakaknya lagi, diperjalanan dia memberi kode adimas untuk mengendarai motor dengan cepat, agar sampai sekolah tepat sesuai perkiraan.
Pas sekali dengan perkiraan arumi sampai pada pukul setengah tujuh pagi. Dia bergegas menuju kelas lebih dulu untuk menunggu sahabatnya (sisca).
"Lo dimana sis? cepat kesekolah" (send) arumi mengirim pesan chat pada sisca, karena dia ingin meminta bantuannya untuk menjalankan misi rahasia.
..... ~
Ping! Chat masuk
Sisca yang sedang asik mendengarkan musik diperjalanan menuju sekolah terganggu dengan notif masuk dari arumi.
Sisca sontak merasa heran karena tidak biasanya arumi seperti ini menyuruh untuk segera ke datang kesekolah, tidak mikir panjang sisca langsung tancap gas mobilnya menuju sekolah.
..... ~
Sejak masih sepi hingga ramai, sisca belum juga terlihat batang hidungnya, arumi gusar dia tidak tenang, 10 menit berlalu akhirnya sisca datang dengan mobil honda jazz merahnya.
Dengan kode lambaian tangan
pada sisca yang sedang berjalan dari arah
parkiran sekolah menuju kelasnya.
Sesampainya didepan kelas, arumi langsung menik tangan sisca cepat. "Sis, gue mau minta tolong, pantau gue buat kasih sarapan ini diam-diam ke tempatnya kak fadhil" bisik arumi.
"Lo mau kasih apaan?" tanya sisca yang belum paham maksud arumi.
Yuk ikut gue". Arumi menarik tangan sisca kembali dan mengajaknya ke kelas fadhil.
Kedua gadis itu seperti pencuri yang mengendap-ngendap diluar kelas fadhil, mengintip sedikit dicelah pintu kelas, ternyata masih kosong belum ada orang sama sekali.
Arumi menyuruh sisca untuk memantau dari luar kelas dan arumi bertugas menaruh makanan itu diri meja tempat duduk fadhil.
.....~
(Flashback)
Sore setelah pulang sekolah arumi masuk kamar, dia bergegas mengechat seseorang yang masih berada disekolahan, dia menyuruh orang itu untuk memantau posisi tempat duduk fadhil sebelum dia pulang.
Setelah misi berhasil si intel langsung memberi kabar pada arumi, dengan bangganya arumi segera terfikirkan ide gilanya ini, untuk dijalankan esok hari.
Dan tak lupa arumi pun menjelaskan misi, alasannya menyuruh Intel untuk menyelidiki manusia es, seperti James Bond yang menjalankan misinya.
..... ~
Dalam keadaan sempit, arumi masih sempat - sempatnya mengingat kembali
misinya untuk menemukan tempat duduk si manusia es.
Sisca memberi kode pada arumi untuk segera bergegas kabur dari tempat itu, karena sisca mendengar langkah kaki yang mengarah ke kelas atas (Fadhil anak IPA yang kelasnya diatas).
Arumi dan sisca kabur dari arah yang berbeda, mereka mengenakan masker agar tidak ketahuan kakak kelas kalau ada penyusup yang sok berani masuk kewilayah kakak kelas.
Setelah menjalankan misi arumi bergegas menghubungi intelnya untuk memantau fadhil dari kejauhan. Sementara itu arumi dan sisca balik ke kelas mereka karena sebentar lagi bell masuk berbunyi.
..... ~
Fadhil hari ini sedikit telat datang karena dia telat bangun, untung saja dia sudah menitipkan absen osis pada kawan seperjuangan diosis yang setia padanya.
..... ~
Intel melihat dari kejauhan, kalau target mulai masuk ke dalam kelas, langsung menghubungi arumi dengan cepat, saat itu pun arumj merasa sedikit lega namun tetap panasaran.
Dengan berpakaian layaknya kakak kelas dan memakai penyamaran masker, Intel mencoba mengintip dari jendela luar kelas fadhil karena dengan pakaiannya itu tidak terlihat seperti siswa baru.
Ping! Chat masuk
"Gimana, aman gak?" tanya arumi pada Intel.
"Siap bos, tenang saja semua beres, target sudah masuk dan dia belum mengambil yang di laci" balas Intel.
Arumi sedikit pesimis dan kecewa, serasa ingin menyerah, karena sampai saat ini, kotak makan darinya belum juga dilihat dan apalagi isinya belum dimakan.
..... ~
Para siswa baru diperintahkan untuk
kumpul kelapangan karena akan
ada arahan baru di ospek hari kedua. Sisca dan arumi bergegas kelapangan.
Rangga memberi arahan untuk mengerjakan tugas tentang mengenal sekolah sma budi bakti lebih dalam lagi, mencari hal yang unik didalamnya, Bertujuan siswa baru untuk mengeksplor.
Arahan dari ketua osis sudah selesai, semua kembali pada kelas masing-masing dan melakukan arahan pertama yang diperintahkan oleh rangga,dan mengerkerjakan arahan kedua yaitu operasi semut.
Selesai mengeksplor dan meneliti hal unik disekolahnya, semua siswa dipantau oleh mentornya masing-masing begitu juga arumi, dan mendapatkan tugas operasi semut didekat mushola.
..... ~
Sehabis pengarahan, fadhil balik ke kelas untuk prepare memantau anak gugusnya, tapi ketika menyiapkan keperluan pengawasan, dia melihat sesuatu yang aneh dalam lacinya.
Dia langsung menarik benda yang didalam laci itu, ternyata didapatnya sebuah kotak makan berwarna abu-abu seperti warna kesukaannya, dia mulai curiga siapa yang menaruhnya di laci.
Menengok kanan kiri tidak ada satupun temannya yang dia curigai, lantas fadhil semakin terheran dia semakin penasaran siapa yang melakukan ini semua.
Belum sempat beranjak dari duduknya fadhil melihat ada sepucuk kertas yang terselip ditempat minum (tumblr). Sontak mengambil paksa surat itu dan membacanya.
"Aku buatin sarapan buat kakak, dimakan ya kak pasti kakak laper deh hehe ~To Fadhil" bacanya dalam hati.
Dia berniat untuk mengumumkan pada satu sekolah, siapa yang memberinya sarapan dan tanpa memberi tahu namanya, namun itu sebatas ekspetasi fadhil saja, dia tidak mungkin melakukannya.
Dengan rasa berat hati dia membawa sarapan itu sambil memantau para siswa baru yang sedang operasi semut, fadhil yang berkesempatan jadi pengawas gugus satu.
Asik memantau para siswa baru bekerja, fadhil yang duduk dibawah pohon rindang sedikit pendek didepan mushola sebelah kiri dekat pintu masuk, dia mulai melahap sepotong roti bakar itu.
Arumi masih melakukan operasi semut seketika sadar akan fadhil yang tengah duduk dibawah pohon itu sambil memakan sepotong roti yang dibuatnya.
Rasa senang bercampur aduk dengan khawatir karena takut dia tidak suka dengan roti buatannya, tetapi dia melihat dari jauh, ekspresi wajah fadhil yang menikmati sekali masakannya, menjadi tenang.
Fadhil merasa ada yang memperhatikan dirinya dari arah depan sejak tadi, sontak melihat kedepannya, menemukan sosok arumi yang melihatnya dikejauhan, dan merasakan hal aneh.
Arumi terkejut membulatkan mata melihat fadhil yang menatapnya tajam dengan mengerutkan dahi, menyipitkan mata, dan bibirnya yang sambil mengunyah santai roti bakar yang dilahapnya.