Kyra dan Anisa mengobrol di luar membicarakan Rena.
"Kamu tahu apa yang membuatku menyukai Rena? Kebodohan dan kesederhanaan dia yang membuatku cinta padanya. Terkadang aku merasa takut, aku takut orang lain jatuh cinta pada Rena karna kebaikan hatinya. Fikiran Rena selalu sederhana tapi terkadang ia sulit untuk di tebak. Dia bisa menahan amarahnya namun jika sudah menyangkut diriku dan orang-orang sekitarnya, ia akan marah dan bahkan tak akan ada yang bisa menghentikannya."ucap kyra
"Kak Rena dingin,cuek dan jarang bicara. Pertama aku melihatnya, aku tak suka dan berpikir dia tidak akan peduli pada orang lain tapi aku salah, dia baik dan sangat peduli pada sekitar. Seketika aku jatuh cinta dan sangat lemah karna kak Rena."ucap Anisa
"Kamu boleh menyukai dia bahkan berusaha untuk mendapatkannya, tapi aku tidak bisa memberi kamu harapan , apa kamu bisa atau tidak mendapatkan Rena"ucap kyra
"Aku rasa, aku tidak bisa. Kak Rena barusan bilang bahwa dia dan hati dia tak dapat menyukaiku, karna hati dia, hidup dia sudah terikat dengan nama kakak yaitu kyra"ucap Anisa
Kyra tersenyum pada Anisa, begitu pun dengan Anisa.
"Terkadang aku selalu penasaran sampai kapan Rena akan mencintaiku? Sampai kapan ia rela berkorban untukku? Terkadang aku penasaran,hatinya,cintanya terbuat dari apa,? Kenapa cintanya tak berhenti untukku? Sekarang cinta Rena sudah lebih dari 25 tahun tapi cintanya tidak pernah berubah, dirinya ,hatinya tidak berubah sama sekali. Aku egois karna senang Rena tak berubah sama sekali."suara kyra
Kyra menatap Rena yang tak sadarkan diri, ia terlihat sedih dan khawatir pada Rena.
"Kebanyakan orang tidak percaya dan bilang kisah cinta Rena di lebih-lebih kan dan sangat lebay. Wajar mereka bilang seperti itu karna tak tahu kisah yang sebenarnya seperti apa. Bagiku hanya Rena yang bisa begitu mencintai dan begitu setia pada satu orang. Cinta Rena benar-benar membuatku lemah dan serasa berarti dalam hidup ini, karna cinta Rena, karna kebodohan Rena, aku, orang egois dapat begitu bahagia mendapatkan cinta Rena. Cinta tanpa batas wanita tomboy."suara kyra
Hari ke hari mereka bergantian menjaga Rena di rumah sakit.
Malam hari, Rena perlahan membuka matanya. Ia melihat sekitar dan melihat Bu Ira tersenyum lega dan senang.
"Rena ,kamu sadar,,, Alhamdulillah"ucap Bu Ira
"Iya, berapa lama aku disini mah?"tanya Rena masih lemah
"Kamu tidak sadarkan diri selama empat hari"ucap Bu Ira
Rena terlihat sedikit terkejut mendengar itu.
"Kyra,,, kyra dimana mah?"tanya Rena
"Kyra keluar, dia lagi beli makanan"ucap Bu Ira
"Mah, aku ingin buah-buahan"ucap Rena manja
"Mamah akan belikan. Tunggu sebentar"ucap Bu Ira lalu keluar
Rena berusaha bangun, ia duduk menyandar ke tempat tidur.
Tak lama, kyra datang. Kyra bergegas mendekat pada Rena yang tersenyum padanya lalu memeluk Rena erat, ia begitu lega dan bahagia.
"Seharusnya dari kemarin kamu sadar. Aku sangat khawatir"ucap kyra
"Aku rindu kamu ,kyra"ucap Rena
Kyra melepaskan pelukannya, keduanya saling menatap satu sama lain.
"Jangan seperti ini lagi!"ucap kyra
"Tidak akan. Jangan khawatir!"ucap Rena tersenyum
"Aku sayang kamu"ucap kyra
"Aku juga"ucap Rena
Keduanya tersenyum satu sama lain.
Semua berada di kamar rawat Rena, mereka semua begitu senang.
"Udah gue bilang Lo bakal baik-baik saja"ucap Leo
"Iya, teman kita akan selalu baik-baik saja"ucap Rio
"Thank karna udah bantu gue"ucap rena
"Santai aja bro"ucap Rio
Genggaman tangan Rena tak lepas dari kyra.
"Jangan buat aku khawatir lagi! Ini yang terakhir!"ucap Kirana
"Iya, maafkan aku"ucap Rena
"Sekarang kamu harus istirahat"ucap Kirana
"Iya, aku pasti akan istirahat"ucap Rena Tersenyum
Beberapa saat hanya kyra dan Rena di kamar, Rena terbaring dan tangannya masih menggenggam tangan kyra. Perlahan Rena memejamkan mata dan tidur.
Satu Minggu berlalu, rena pun pulang ke panti asuhan bersama yang lain.
Anak-anak panti memeluk Rena .
"Kami senang kakak pulang. Jangan sakit lagi!"ucap beberapa anak
"Iya, kak Anisa mana?"tanya Rena
"Kak Anisa lagi masak untuk kalian semua."ucap anak wanita
Rena jalan masuk, ia ke dapur dan mendapati Anisa sedang sibuk memasak. Rena mendekat lalu menarik tangan Anisa membuat Anisa tepat di depannya, membuat Anisa sedikit terkejut.
"Kak Rena,,,"ucap Anisa
"Apa yang kamu lakukan?"tanya Rena
"Membuat makan siang untuk kakak dan yang lain"ucap Anisa
"Tidak perlu."ucap Rena
"Tidak. Aku harus memasak"ucap Anisa kembali memotong wortel
"Perlu bantuan?"tanya Nita dari arah lain yang bersama dengan yang lain.
"Iya kak. Anisa perlu bantuan"ucap Rena
Nita mendekat dan membantu Anisa.
Makan siang tersaji, semua menikmati makan siang mereka. Kyra dan Anisa di saat yang sama memisahkan bawang dari makanan Rena, keduanya saling menatap sesaat. Anisa mengangkat sendoknya dari makanan Rena.
"Terima kasih kyra"ucap Rena
Rena pun mulai makan, mereka terlihat bahagia berkumpul bersama.
"Waktu makan obat,Rena"ucap Bu Ira
"Mah, aku udah sembuh dan baik-baik saja jadi tidak perlu makan obat"ucap Rena
Rena beranjak berdiri namun Leo dan Rio menahan pundak Rena dan membuat Rena duduk kembali. Rena terlihat tegang, takut dan gemetar.
"Aku baik-baik saja. Sungguh"ucap Rena
"Kamu harus tetap minum obat!"ucap tegas Kirana
Bu Ira selesai meleburkan obat-obat Rena, ia menaruh obat di sendok dan di tambah sedikit air.
"Rena, cepat minum!"ucap kyra
Bu Ira menyuapi Rena semakin dekat, Rena menghela nafas menguatkan diri lalu ia meminum obat yang Bu Ira suapkan padanya. Wajah Rena begitu merah, semua tertawa karna Rena yang takut obat.
"Kamu sudah tua tapi tetap saja takut obat"ucap Deon
"Kakak,,,"ucap Rena sedikit merengek
Rena terlihat malu karna yang lain.
Beberapa saat, Rena bersama Kirana. Kirana membantu Rena mengganti plester di dekat mata dan di pipi Rena.
"Kamu masih marah?"tanya Rena
"Aku gak suka kamu berkelahi apalagi sampai luka parah seperti ini"ucap Kirana
"Maafkan aku"ucap Rena
Dari arah lain kyra dan Deon melihat keduanya. Kyra terlihat cemburu.
"Lo masih saja cemburu pada Kirana"ucap Deon
"Gue gak ngerti hubungan mereka. Yang satu Anggap teman tapi yang satu lagi cinta"ucap kyra
"Seharusnya Lo belajar dari Kirana dan hubungan mereka"ucap Deon
"Maksud Lo?"tanya kyra sedikit kesal
"Kirana berfikir dewasa, dia tahu yang Rena cinta hanya Lo dan gak mungkin bisa di gantikan oleh dia . Dia bisa menyembunyikan perasaan cinta dia, dia bisa menahan cintanya buat Rena dan berusaha mengembalikan perasaan sebagai teman dan dia berhasil, meski mungkin belum sepenuhnya. Apa Lo tahu kenapa Kirana bisa?"tanya Deon
"Karna dia tidak berjuang untuk mendapatkan Rena"ucap kyra dengan percaya diri
"Lo salah. Di banding memiliki Rena ,ia lebih baik dekat dengan Rena meski tak memilikinya. Kirana sadar , menjadi sahabat Rena lebih berarti daripada memilikinya sebagai kekasih"ucap Deon
"Kenapa Lo bicara seperti ini sama gue?"tanya kyra
"Gue ingin, Lo sadar bahwa Lo beruntung mendapat cinta Rena meski cinta itu salah, cinta terlarang. Gue memang pernah suka sama Lo, suka karna Lo cantik tapi jujur sekarang ,jika gue miliki Lo gue pasti udah bosan dan gak suka lagi sama Lo. Gue gak akan tahan dengan sikap Lo yang egois. Adik gue, Rena, dia sulit di tebak dan gue penasaran apa yang dia lihat dari Lo"ucap Deon
Deon pergi dari sana,kyra hanya diam melihat Rena.
Kyra mendekat pada Rena dan Kirana, ia hanya diam membuat keduanya bingung.
"Ada apa?"tanya Rena berdiri
Kyra mendekat, tatapannya sendu lalu ia memeluk erat Rena. Rena terlihat bingung dengan sikap kyra.
Next....