Chereads / Pesona Gadis Malam / Chapter 5 - 5. Keinginan Amelia.

Chapter 5 - 5. Keinginan Amelia.

Alvian yang terkejut dengan kedatangan Amalia di kantornya, pembahasan yang selalu berakhir dengan pertengkaran dan pengusiran Alvian dari rumah mewahnya.

"Apakah, kedatangan Mama kali ini berhubungan dengan permintaan Mama. padaku?" Tanya Alvian, yang tahu keinginan Amelia sang Mama.

"Kamu, sudah tahu itu. lalu untuk apa Mama menjelaskan padamu Vian? Mama ingin kamu benar-benar memikirkan apa yang Mama katakan dan keinginan Mama. Mama janji tidak akan ikut campur dalam rumah tangga mu, lagi." Kata Amelia.

"Mama, tahu bukan jika Vian sangat mencintai Elvira? dan hanya dia yang bisa membuat Vian seperti ini. yang bisa memberi warna dalam kehidupan Vian. Mama tolong mengerti posisiku dan posisi Elvira. bagaimana Vian bisa membagi cinta pada wanita lain? jika hati Vian hanya untuk Elvira." Sahut Alvian.

"Mama, tahu apa yang kamu pikirkan. dan Mama tidak menyuruh mu untuk bercerai dari Elvira, tapi. Mama ingin kamu menikah lagi agar keluarga kita memiliki pewaris. berpikirlah jika ini adalah permintaan Mama yang terakhir, anggaplah jika setelah permintaan Mama ini Mama tidak ada lagi di dunia ini jadi Mama minta padamu menikahlah dengan wanita lain dan berikanlah Mama cucu, setelah itu Mama janji tidak akan pernah ikut campur urusan kalian berdua. Mama hanya ingin penerus di keluarga kita Mama tidak ingin suatu saat kamu menyesal dengan keputusanmu saat ini." Kata Amelia, yang tidak tahu harus dengan cara apa lagi untuk membujuk Alfian agar menikah lagi memutihkan jika Elvira bukanlah wanita yang baik untuknya.

"Mama, Maafkan Vian. tapi Vian tidak akan pernah mengikuti apapun yang dikatakan Mama. Vian bahagia dengan kehidupan Vian saat ini." Kata Alvian.

"Baiklah, jika kamu bahagia dengan keputusanmu maka. kamu coba katakan kepada Elvira tentang kehidupannya saat ini. jika kamu telah diusir oleh Mama. dan kamu menjadi karyawan biasa, apakah Elvira masih bertahan di sampingmu atau dia akan membujuk mu, untuk mengikuti keinginan Mama!!" Kata Amelia dengan kesal dan meninggalkan ruang kerja Alvian.

'Maafkan Vian Mama, Vian hanya ingin memberikan yang terbaik untuk Elvira. dan Vian tidak mungkin bisa mengingkari janjiku padanya, walau pada akhirnya Vian harus mengecewakan Mama.' Kata Alvian dalam hati.

Elvira yang bersembunyi di balik tembok mendengar apa yang dikatakan oleh Amelia pada Alvian. berusaha untuk memberikan penjelasan pada Amelia, jika dirinya tidak mempermasalahkan jika Vian harus menikah lagi dengan wanita lain.

"Mama, tunggu!!" Elvira mendekati Amelia yang berhenti di depannya.

"Ada apa?" Kata Amelia tanpa menoleh kearah Elvira.

"Mama, bisakah kita bicara berdua? aku tahu jika Mama menginginkan seorang cucu. dan aku ingin membicarakan masalah ini dengan Mama." Kata Elvira, yang berharap jika Amelia bersedia berbicara dengannya dan membahas masalah cucu yang diinginkan oleh Amelia, Mama mertuanya. setelah berfikir sesaat akhirnya Amelia bersedia berbicara dengan menantunya, kini mereka berada di salah satu restoran yang tidak jauh dari kantor Alvian.

"Ada apa kamu mengajak Mama kesini?" Tanya Amalia, tahu apa yang akan di katakan oleh menantunya.

"Mama, aku tahu bagaimana Mama yang menginginkan cucu dari pernikahan kami. tapi Mama tahu bukan jika kami tidak tinggal diam? kami berusaha untuk memiliki anak, walau dengan berbagai cara kami lakukan. tapi sepertinya tuhan masih enggan menitipkan anak pada kami." Kata Elvira.

"Katakan, dengan jelas apa yang ingin kamu katakan Elvira. Mama tahu siapa kamu dan apa yang kamu inginkan dari pernikahan kalian." Kata Amelia.

"Mama, aku hanya ingin keluarga kita bahagia. tolong terima aku sebagai menantu Mama, dan aku akan melakukan apapun yang Mama inginkan. dan aku ingin Mama mengajak kami untuk kembali kerumah besar, Mama tahu seperti apa pandangan para karyawan jika mereka mengetahui kalau anak pemilik perusahaan Tama tinggal di apartemen kecil. apakah Mama akan membiarkan itu terjadi?" Kata Elvira, dirinya sangat yakin jika Amelia sang Mama Mertua akan berubah pikiran. dan mengajak mereka kembali ke rumah besar.

"Elvira, jika kamu berfikir seperti itu. itu artinya kamu tidak mengenal siapa suamimu dan keluarganya." Kata Amelia.

"Mama, aku akan membujuk Vian untuk menikahi wanita lain. asalkan kami yang mencari wanita itu dan menunjukkan pada mama. dan bawa kami kerumah besar agar saat kami menemukan wanita untuk mengandung penerus kelurga kita, tidak tinggal di apartemen lagi. bagaimana menurut Mama?" Kata Elvira.

Amelia menatap wajah menantunya yang sangat ia kenali, jika wanita yang sangat di cintai oleh putranya tidaklah sebaik dikatakannya. namun kali ini dirinya kembali mengalah demi penerus Tama.

"Baiklah, tapi ingat. jika aku tidak setuju dengan pilihan kalian. aku berhak untuk mencari wanita lain." Kata Amelia.

"Ya, Mama. berhak mencari wanita yang mengandung penerus keluarga kita." Sahut, Elvira. senyumnya mengembang setelah wanita yang telah melahirkan suaminya menyetujui apa yang di katakan olehnya.

"Mama, terima kasih. tapi aku ingin Mama yang menghubungi Vian, Mama tahu bagaimana sifat Vian. tapi aku yang akan membujuknya. Mama cukup mengajaknya kembali ke rumah besar." Kata Elvira.

"Mama, serahkan semuanya padaku. aku pastikan jika Vian akan menyetujui apa yang kita inginkan oleh Mama. karena Vian tidak akan pernah bisa menolak keinginanku." Kata Elvira, bangga.

"Terserah denganmu." Amelia meninggalkan Elvira, dirinya benar-benar Jengah mendengar perkataan Elvira yang telah berhasil mengikat putra tunggalnya.

setelah kepergian Amelia, Elvira mendatangi kantor Alvian dirinya sangat yakin jika Vian akan menuruti semua perkataannya terlebih Pian ada laki-laki yang sangat mencintainya tidak mungkin menolak keinginannya.

"Sayang, apakah hari ini kamu sangat sibuk?" Tanya Elvira, saat berada di ruang kerja Alvian.

"Hei, sayang. Ada apa kamu ke sini? apa kamu bosan di apartemen? kamu bisa berbelanja sesuka hatimu aku akan berikan kartu untukmu." Sahut Alvian.

"Tidak, aku tidak menginginkan itu. dan ya, aku benar-benar bosan di apartemen terus menerus." Ucap Elvira, dengan manja.

"Lalu, apa yang kamu inginkan?" Alvian, menarik pinggang Elvira dan memeluknya dengan erat.

"Vian, bagaimana jika kita menuruti keinginan Mama. dan benar apa yang di katakan oleh orang tuamu, mereka membutuhkan seorang penerus dan aku tidak ingin egois sayang. aku siap mencari wanita untuk mengandung anak kita, penerus keluarga besar kita." Kata Elvira, dengan lembut.

"Aku, tidak mau. sekalipun kamu yang memaksanya." Jawab Alvian tegas.

"Vian, pernikahan kita tidak pernah mendapatkan restu dari orang tuamu dan aku tahu mereka sangat menginginkan cucu penerus. dan aku tidak ingin untuk kedua kalinya menjadi penghalang kebahagiaan keluargamu. pikirkan mereka, kita tidak perlu egois lagi Vian, kita tidak perlu menghancurkan impian mereka untuk yang kedua kalinya Vian. turuti keinginan Mama, kita mencari wanita yang mau melahirkan anak kita. kamu tidak perlu menikahinya sayang, kamu cukup menjadikan dia sebagai pernikahan sementara. aku yakin banyak wanita yang menerimanya, asalkan kita bayar mereka mahal, bagiamana menurutmu Vian? Kita jangan menghancurkan keinginan terbesar mereka, kamu tahu bukan jika aku sangat mencintaimu dan aku tidak ingin kamu menjadi anak durhaka." Isak tangis Elvira membuat hati Vian, meradang jika bukan karena desakan orang tuannya tidak mungkin wanita yang sangat di cintanya akan menyuruhnya untuk mencari wanita pengganti untuk melahirkan penerus keluarga Tama.