Chereads / Pilot dingin jatuh cinta dengan gadis SMA? / Chapter 24 - Prinsip utama adalah membahagiakan nya

Chapter 24 - Prinsip utama adalah membahagiakan nya

"Anu kak soalnya sekarang kak Hana itu seringkali diikutin oleh anak-anak cowok pembully disini. Mereka seperti mengincar sesuatu dari diri kak Hana! bahkan beberapa dari mereka ada yang ikut di club ini untuk memata-matai kak Hana tetapi aku belum pasti berapa jumlah anak-anak pembully itu semua disini," ucap Mia yang membuat Leon diam terpaku. Kemudian Leon menoleh kearah Hana yang kini tengah bertarung pedang.

Saat itu juga ia langsung berlari kearah Hana dan sontak saja menarik Hana membuat anak-anak club yang sedang bertarung dengan nya terkejut.

Leon terus menarik Hana hingga salah satu anggota club menegur nya.

"Hoi! kenapa kamu bawa Hana?! cepat kembalikan Hana sekarang juga!" ucap salah seorang anggota club kstaria pedang itu. Mendengar hal itu, Leon menatap kearah orang itu dengan tatapan dingin dan menyeramkan nya yang biasanya ia gunakan pada saat menjadi jati dirinya sebagai seorang Leon yang sebenarnya.

"Kenapa, Hmm?" ucap nya. Melihat hal itu membuat seluruh anggota disana seketika merinding melihat nya. Padahal hanya ditatap begitu saja mereka semua sudah merinding. Sedangkan Hana tak melihat hal itu karena Hana berada di belakang nya Leon. Hana jiga tidak peduli dengan apa yang dilakukan oleh Leon saat itu kepada anggota club lainnya. Lagipula anggota club disana bukanlah teman nya melainkan saingan nya.

Usai menatap tajam anggota club disana, Leon pun kembali membawa Hana pergi dari sana.

****

Terlihat Hana yang kini duduk di bangku halaman belakang sekolah dengan gaun yang masih dikenakan olehnya sejak tadi. Hana diam ketika Leon bicara begini begitu sembari berjalan kesana- kesini.

Karena merasa bosan, Hana merogoh kantong yang ada di gaun nya itu kemudian ia mengambil sebuah permen yang di simpan nya. Usai itu Hana membuka bungkus permen nya dan menyantap permen tersebut.

Pada saat ia sedang menyantap nya....

"Hana kamu paham kan?" ucap Leon yang kini memegangi kedua bahu nya dan menatap nya dengan tatapan serius. Mendengar hal itu Hana menganggukkan kepala nya dengan wajah polos bak seorang anak kecil.

Melihat wajah polos nya Hana membuat Leon tersenyum kemudian ia pun duduk di samping nya Hana dan sekilas Leon sempat menatapi langit sebelum akhirnya ia bicara.

"Ah Hana, kamu suka permen ya?" tanya Leon. Hana yang mendengar hal tersebut menjawab nya secara singkat.

"Hmm, iya," singkat nya. Leon menoleh kearah Hana pada saat Hana menjawab pertanyaan nya secara singkat. Lalu Leon merangkul bahu Hana dan kembali bicara.

"Hana, sebenarnya apa sih yang membuatmu menjadi orang yang dingin seperti ini? semua orang pasti berubah karena ada alasan! aku yakin kamu dulu orang yang ceria tetapi karena suatu sebab yang membuat berubah seperti ini," ucap Leon. Mendengar hal itu, Hana tersenyum tipis.

Lalu ia menyingkirkan tangan Leon yang berada di bahu nya setelah itu bangkit berdiri. Hana membuang bungkus permen nya di tempat sampah sembari bicara.

"Hmm seperti nya kamu begitu penasaran dengan jati diri ku ya? haha Renata saja tidak sekepo ini. Sebenarnya kamu ini ingin menyelediki ku atau benar-benar mau menjadi pasangan ku?" ujar Hana seraya menoleh kearah Leon dan menatap nya.

Mendengar hal itu Leon tersenyum kemudian menjawab nya.

"Aku bukan ingin menyelediki mu melainkan ingin membuat mu tersenyum meskipun hubungan kita hanya sebatas teman!" kata Leon. Mendengar hal itu seketika membuat hati Hana yang keras bak seperti batu perlahan-lahan mulai meretak.

Tetapi tak lama setelah itu Hana menoleh kearah burung yang ada di dekat nya kemudian mendekati burung itu sembari bicara ketus.

"Hmm pasti kata-kata nya plagiat dari novel atau Webtoon," ketus nya yang membuat Leon seketika merasa insecure karena nya.

"Astaga padahal tadi tuh dah berdamge banget eh malah ending nya begini. Gak bisa diajak kompromi nih Hana," gumam nya yang sedih sekaligus merasa jengkel pada Hana.

Hana duduk bersimpuh sembari menatapi burung yang kini sedang menyantap roti. Ia tersenyum melihat hal itu dan tanpa sadar Hana mengelus-elus kepala burung itu. Ketika Hana mengelus-elus kepala burung tersebut, burung itu menatap nya kemudian ia pun berkicau dengan suara merdu.

Sontak saja, Leon yang semula mau bermain ponsel itu seketika menoleh kearah Hana yang kini sedang bahagia melihat burung yang berkicau. Ditambah burung nya itu memiliki warna bulu yang menarik serta tubuh nya kecil membuat nya semakin comel.

Leon tersenyum melihat Hana yang kini tertawa senang.

"Hmm prinsip utama ku sekarang bukanlah menjadi pasangan nya melainkan membuat nya bahagia meskipun hanya sebagai teman," batin Leon.

***

~Sore hari~

Terlihat Hana yang kini keluar dari sekolah dengan seragam nya. Ia kini berjalan seraya menatapi layar ponsel yang digenggam nya. Tak lama setelah itu, Leon datang dan langsung berdiri tepat di samping nya.

"Ah halo, Hana. Kamu pasti mau pulang ya? kamu mau jemput adikmu dulu atau langsung pulang?" tanya Leon pada Hana. Mendengar hal itu Hana menghela nafas kemudian menjawab nya.

"Hari ini Lavender ada kelas tambahan sehingga tidak aku tidak perlu menjemput nya. Dan bundaku sedang keluar sehingga di rumah sepi. Sedangkan aku akan menginap di hotel untuk sementara," jawab Hana dengan jelas. Mendengar hal itu seketika membuat Leon entah kenapa berseri-seri.

"Ah kalau begitu, bagaimana kalau misalnya kamu menginap di rumahku? rumah ku itu luas kok sehingga jarak kamar kita bisa berjauhan. Lagipula, di rumahku juga aku tinggal sendirian, paling aku hanya bersama sepupu ku yang merupakan asisten ku serta pelayan-pelayan ku yang lainnya. Lagipula kita juga bisa belajar bareng! hari ini kita kan juga diberi PR," cakap Leon.

Mendengar hal tersebut membuat Hana mengerutkan kening nya kemudian menjawab nya.

"Ah tapi aku tidak pernah menginap di rumah teman terutama teman cowok! lagipula aku lebih nyaman sendirian dibandingkan bersama seseorang," ucap Hana yang menolak. Mendengar hal tersebut membuat Leon sedih. Lalu Leon menggenggam tangan Hana dan kembali memohon agar Hana mau menginap di rumah nya.

"Tolonglah Hana, kau menginap saja di rumahku. Lagipula uang sewa hotel mu itu bisa kamu gunakan untuk jajan besok atau untuk membeli kebutuhan lain jika kamu menginap di rumahku lho," ujar Leon sambil tersenyum dan begitu berharap agar Hana mau menginap di rumah nya.

Mendengar hal itu Hana diam sejenak kemudian menjawab nya.

"Baiklah kalau begitu, aku mau menginap di rumah mu," singkat Hana. Mendengar hal itu membuat Leon sangat gembira. Sampai-sampai ia memeluk Hana dengan erat layaknya memeluk boneka.

Bahkan tanpa sadar, ia melakukan hal tersebut didepan Kepala sekolah serta guru BK yang sedang berkeliling sekolah.

Kepala sekolah serta guru BK seketika diam terpaku melihat Leon yang memeluk Hana dengan erat layaknya memeluk boneka itu.