Kaylee berjalan seperti robot saat memasuki apartemennya. Semakin dia masuk dan tiba di lift, semakin liar pula detak jantungnya. Tak hanya itu, wajahnya juga terasa panas…tepatnya, tempat yang dikecup oleh Declan terasa sangat menyengat, seperti saat dia tidak sengaja menyentuh panci yang terbakar di atas kompor.
Perlahan tangannya terangkat menyentuh bagian yang bersentuhan dengan bibir Declan. Seolah-olah dia masih bisa merasakan bibir pria itu di sudut mulutnya, Kaylee nyaris bisa merasakan sesuatu yang kenyal nan lembut seperti spons.
Apa yang akan terjadi jika bibir pria itu mendarat di atas bibirnya daripada ujung bibirnya?
Memikirkan hal ini membuat wajah Kaylee terasa mendidih sehingga orang bisa melihat uap panas keluar dari atas kepalanya.
Bahkan ketika dia masuk ke rumahnya, seluruh pikiran Kaylee masih terpusat pada sensasi lembut dan menggelitik di ujung bibirnya sampai dia tidak menyadari bahwa lampu apartemennya telah menyala.
"Kaylee?"