Bagas menatap layar HP setelah sambungan telfonnya diputus secara sepihak oleh Adnan. Ia menghela napas sambil menggeleng-gelengkan kepalanya, heran.
Meletakan HP itu di atas kasur, ia berdiri sambil mengeringkan rambut menggunakan handuk. Pria itu berjalan ke arah lemari, untuk mengganti pakaian lantaran tubuh polosnya hanya ditutupi menggunakan handuk saja.
Baru beberapa langkah Bagas berjalan, ia harus kembali lagi lantaran mendengar bunyi panggilan masuk di HP, yang baru saja ia letakan di atas kasur. Bibirnya tersenyum nyengir saat bola matanya melihat tulisan di layar HPnya, Mas Qu... memanggil.
Menggeser tombol jawab, pria itu menempelkan benda persegi empat ke daun telinganya.
"Halo dek, kamu ngapain aja toh? Telfonan sama siapa? Dari tadi mas telfon sibuk terus. Mas nunggu dua jam masih saja sibuk. Lagi telfonan sama siapa?" Cerocos Arya dari seberang sana, sebelum Bagas mengucapkan salam. Sikap wibawanya mendadak hilang kalau Arya sedang dalam mode cemburu.