Adnan menarik ke atas retsleting pada jaket kulit berwarna hitam yang baru saja ia pakai. Pemuda itu melihat pantulan dirinya, melalui cermin yang menempel pada tembok, di dekat ranjangnya. Ukuran cermin yang besar, membuat seluruh tubuhnya--dari ujung kaki sampai ke ujung kepala, dapat terlihat jelas.
"Ganteng," komentar Adnan dalam hati, memuji dirinya sendiri. Ia tidak sombong. Orang lain kalau melihat penampilan Adnan saat itu pasti juga akan memuji dirinya.
Malam itu Adnan tidak hanya ganteng. Tapi ia juga terlihat keren memakai jaket kulit hitam, melekat pas di tubuh kekarnya. Nampak serasi dengan celana jeans berwarna biru tua. Atas saran dari Bagas melalui telfon, malam itu Adnan dilarang memakai celana jeans yang robek. Karena akan menghadiri undangan resmi, tidak mungkin pemuda itu memaki celana yang seperti biasa ia pakai.