Selama beberapa jam, Zara hanya terdiam sembari menatap kosong meja makan yang sudah lengkap dengan piring yang berisikan lauk-pauk untuknya. Namun, hingga saat ini Zara masih belum ada niatan untuk makan. Dirinya masih merasa merinding dengan apa yang terjadi padanya. Maksud Zara, dia merasa ini sudah kedua kalinya dia menghadapi kejadian aneh. Tak ada yang bisa dipikirkan selain hal aneh ini.
Dia membuka ponsel dan melihat nomor yang sempat menghubunginya beberapa kali. Dia ragu jika nomor yang menghubunginya ini adalah Bara. Tapi, dia mencoba untuk mengirimkan pesan pada nomor itu, karena dia belum ada keberanian untuk menghubungi menggunakan panggilan telepon. Dan setelah dia mengirimkan pesan pada nomor itu, Zara terdiam dengan kedua bola mata yang bergerak acak, serta pikiran yang melayang kemana-mana.