Bara baru saja membuka pintu mobilnya, dia meletakkan paper bag yang tadi dia bawa ke bangku sebelah kirinya. Ya ampun, ingin bertemu kekasihnya saja harus seperti ini perjuangannya. Sebenarnya, Bara juga tidak Ingin mengeluh untuk melakukannya. Toh, dia melakukan hal ini benar-benar karena ingin bertemu dengan sang gadis. Tapi, setelah dia melihat bagaimana sikap yang ditunjukkan oleh ibunda Zara terhadap Sadam, membuat Bara jadi berpikir. Apa mungkin Sadam rela membantunya untuk melakukan ini semua hanya untuk mengambil perhatian ibunda Zara?
Entahlah, kenapa tiba-tiba Bara memiliki pemikiran yang seperti itu. Namun, yang saat ini mengganggu pikirannya adalah keinginan dirinya yang sangat mengharapkan sikap ibunda Zara padanya sama seperti dengan sikap ibunda Zara terhadap Sadam. Sudah, hanya itu saja yang Bara inginkan.
"Seharusnya, aku berterima kasih karena sudah dibantu oleh Sadam supaya bisa bertemu dengan Zara," gumam Bara sendirian.