Tiba-tiba saja, Zara menjatuhkan dirinya diatas ranjangnya, dia menutup wajah dengan bantalnya. Dia berteriak sekencang mungkin disana, karena ia tak mungkin melakukannya didalam rumahnya. Baru kali ini Zara merasakan malu didepan Bara. Ya ampun, ingin sekali dia menghilang dari muka bumi ini. Rasanya dia juga tak ingin berangkat sekolah. Ini semua karena teks drama milik Bara. Padahal ketika berlatih tadi, Bara yang berhasil melakukannya, tapi malah Zara yang terlalu bersemangat sampai memeluk Bara. Dia tidak tahu bagaimana jika akan bertemu dengan Bara besok? Semoga saja besok seperti hari-hari biasanya.
"Zara bodoh, bagaimana bisa kau yang bersemangat?"
Karena tingkahnya, sang ibu yang melihat anaknya sedang memukul bantal itu memasuki kamar putrinya. Kedua alis sang ibu saling bertautan, dia berjalan perlahan mencari wajah putrinya. Saat berhasil menemukan wajah Zara, dia semakin terheran karena wajah putrinya itu tertekuk seperti orang yang sedang menangis. "Zara," panggilnya.