Tapi Azalea takut Marko belum siap menceritakan hari itu. Azalea tidak ingin membuat Marko kembali mengalami panic attack. Azalea sudah pernah menyaksikan hal itu satu kali. Dadanya terasa nyeri ketika mengingat hari itu. Dia tidak ingin menyakiti Marko lagi. Kesadaran itu membuat Azalea memutuskan untuk mengurungkan niatnya untuk bertanya soal hari penting di kalender itu. Jika memang Azalea harus memendamnya sendirian demi kebaikan Marko, dia akan melakukannya.
Azalea bangkit dari ranjang dan pergi ke kamar mandi untuk mencuci wajahnya. Suara ketukan pintu kembali terdengar saat Azalea sedang sibuk memakai skin care di depan meja riasnya. Tak lama setelahnya, kepala Marko menyembul dari sela pintu. Dia tersenyum tipis sebelum menutup pintu kamarnya dengan perlahan. Azalea kembali sibuk tapi tetap mengamati gerak-gerik Marko dari cermin. Tubuh laki-laki itu membungkuk di depan ranjang Mayra sambil menatap putrinya lama.