Azalea menarik napas kemudian mengangguk. Dia juga memakan permen yang tadi diserahkan Marko. Setelah Marko merasa Azalea sudah lebih tenang, dia baru menjalankan mobilnya. Marko menarik napas sebelum kembali membuka mulutnya. "Kamu akan mendengar banyak orang menyebut namaku nanti," gumam Marko pelan. "Mungkin beberapa dari mereka akan mengatakan rumor yang tidak enak tentangku. Tapi jangan dengarkan mereka."
"Rumor buruk?" Azalea memainkan tangan Mayra yang sedang duduk di pangkuannya dengan tenang.
"Ya, kaum elit biasanya membuat nama julukan untuk setiap orang di dalam keluarganya, tidak terkecuali keluargaku," tatapan Marko lurus ke depan jalan. "Contohnya mereka menyebut Gavin dengan sebutan The Golden Child. Sebutan itu datang karena dia dianggap sebagai anak emas yang memang dilahirkan untuk meneruskan kekuasaan kakekku. Karena dia terlahir dengan takdir sebagai penerus dan selalu diperlakukan dengan spesial."