"Edellyn, kau tinggal di sini saja ya?" pinta Marinka dengan wajah memelas, ia benar-benar tak rela jika harus berpisah lagi dengan putrinya hanya karena alasan takut dengan Emerald.
"Tapi--" Edellyn berujar gelisah, ia melarikan pandang ke arah Emerald yang makan dengan tenang tanpa melihat sedikitpun ke arahnya. Emerald seolah mengabaikan pembicaraan atau mungkin kini ia bersikap berpura-pura tidak peduli.
"Jika alasannya lagi karena Emerald kau tidak perlu khawatir, Daddy yang akan menanganinya." Adrian berujar santai tanpa peduli dengan pemilik nama yang kini langsung menghentikan aktivitas makannya.
Edellyn menutup bibir rapat, mendengar kata-kata Adrian baru saja membuatnya jadi tak enak hati pada Emerald.
Edellyn menggeleng, menghembuskan napas berat. "Maaf, aku tetap tidak bisa tinggal di sini."
"Apa kau ingin berada jauh denganku lagi, Edellyn?" Marinka menatap kesal putrinya.