Jika kemarin-kemarin Emerald hanya membenci Edellyn, tapi sekarang dia benar-benar membenci gadis itu, bukan hanya menjadi sumber masalah di perusahaan, gadis bernama Edellyn itu juga menjadi sumber masalah di keluarganya.
Ting!
Dengan sisa tenaga yang ia miliki, Emerald membanting kasar garpu yang tengah ia genggam di atas piring, menimbulkan dentingan cukup keras, mendadak ia jadi tidak mood untuk makan.
Edellyn terlonjak kaget, begitu juga dengan Marinka yang langsung menatapnya tajam. Adrian dengan cepat menoleh, menatap Emerald dengan tatapan penuh peringatan. Kesabarannya benar-benar habis.
"Emerald, apa yang kau lakukan?!" desis Adrian menggeram, tak ingin merusak suasana di meja makan saat ini Adrian tengah berusaha mengontrol emosinya.
"Jangan memanggilku dengan sebutan itu!" Merasa tak ada respon lebih dari sang ayah selain tatapan penuh peringatan, Emerald berusaha mengabaikan.