Edellyn yang tengah menumpahkan tangisnya menegang di tempat ketika merasakan balasan pelukan beserta tepukan pelan di punggung.
"Aku juga merindukanmu, aku minta maaf karena tidak pernah menemuimu beberapa hari ini. Ayahmu memegang hak asuhmu dan dia melarangku untuk bertemu denganmu. Aku minta maaf Edellyn, aku tidak bisa melakukan apapun selain hanya bisa menatapmu dari kemauan. Karena ayahmu telah meninggal sekarang maka kita sudah bisa bertemu lagi tanpa gangguan apapun."
Edellyn mengagangguk kaku mendengar hal itu, semakin mengeratkan pelukan yang tidak pernah ia dapatkan dari sang ibu selama ini. Bahkan mendengar kata-kata ibunya baru saja benar-benar membuatnya semakin bersalah karena pernah membenci ibunya yang tidak pernah menemuinya.
