Chereads / Cinta Serumit Rumus (Four love)... / Chapter 16 - Chapter 16

Chapter 16 - Chapter 16

🤎🤎🤎

Saat itu kirana berjalan menyusuri area kampus,ia mencari tempat aman untuk membaca buku novel kesayangannya.

Dan tempat yang ia ingin tuju adalah taman belakang kampus,kirana memilih tempat ini karena dijam segini taman belakang itu tidak terlalu ramai.

Kirana menatap taman kampus dengan seksama,mencari tempat aman untuknya membaca.

Tapi pandangannya jatuh pada sosok dua insan yang sedang berdiri sambil silelaki mengusap ujung kepala si gadis.

Siapa lagi kalau bukan revan dan melisa yang ada disana.

melihat itu kirana benar benar menyesal pergi kesini.

Kirana tidak tahan melihat kebersamaan mereka ,hati kecilnya terasa sakit,dan kirana tidak tau kenapa hal itu selalu terjadi.

Ia pun segera pergi menjauhi tempat itu,dan berlari menuju ruangannya kemudian duduk diam dikursinya tanpa bergeming sedikitpun.

"Kenapa sih...rasanya sakit banget,saat ngelihat kalian berdua,ada apa dengan hati gue!"keluh kirana sambil menekan dadanya yang terasa sesak.

Saat itu diruangannya tidak terlalu ramai,membuat Kirana rasanya ingin menagis,namun itu bukanlah sifatnya yang menangis didepan orang lain.

Ia sangat pandai menyembunyikan lukanya,hingga semua orang menganggapnya kuat dan tidak pernah bersedih.

Padahal ia sangatlah rapuh dan sensitif hanya saja ia menguatkan dirinya untuk menghibur orang lain,tapi berbalik menekan dirinya sendiri.

***

Pukul 17 :45 wib,kirana masih menyusuri jalanan ditengah hujan yang lebat.Sejak pulang dari kampus tadi siang,ia pergi ketaman kota untuk mencari ketenangan.

Kirana senang saat saat seperti ini,karena hujan membantunya menyamarkan air mata yang sedang mengalir dipipinya.

Kirana menahan isak tangisnya meski air mata terus mengalir dari sudut matanya.

Ia terus tertunduk dan membiarkan air hujan mengguyur dirinya.

Lalu seseorang menghadang jalannya sambil memayungi kirana.

Ia kaget dan segera menatap orang tersebut.

Orang tersebut tak lain adalah revan,saat itu revan baru keluar dari cafe.

Ia hendak memasuki mobilnya namun melihat seorang cewek berjalan ditengah lebatnya hujan.

Revan akhirnya tau bahwa cewek itu tak lain adalah kirana,ia segera mengeluarkan payung dari dalam mobilnya dan berlari menghampiri kirana.

Ia berdiri didepan kirana dan memayungi dirinya dan juga kirana.

"Loe gila ya,udah tau hujan lebat gini gak mau neduh,kalau loe sakit gimana!"omel revan.

Kirana tertegun dengan omelan revan yang terdengar khawatir pada kesehatan nya.

"Kalau loe sakit,ntar orang tua loe khawatir ,kuliah loe juga keganggu!"omel lagi.

"Sakit setelah hujan bisa gue tahan van,tapi sakit ngelihat loe dengan dia gak !"

Batin kirana.

Kirana menghela napasnya berat dan menatap nanar revan yang saat ini ada didepannya.

"Perduli apa loe sama gue,minggir loe..!"ketus kirana dan berjalan meninggalkan revan yang menatap kepergiannya tanpa berniat memanggil atau mencegahnya pergi.

"Kenapa sih,dia sensi mulu kalau ngomong sama gue,emang dia sebenci itu ya ama gue,sampe sampe diperduliin juga ketus gitu,salah gue juga sih perduli ama dia!"seru revan dan berjalan cepat kearah mobilnya.

***

Kirana memasuki rumah dengan keadaan basah kuyup,ia segera berjalan kedalam kamarnya dan mandi.

7 menit kemudian...

"Dek..dek....loe dimana dek...dek..!!"panggil kay yang masuk kedalam kamar kirana dengan perasaan cemas.

Kirana yang saat itu masih mandi ,mendengar samar samar panggilan kay yang beradu dengan suara showernya .

"Dekkk...loe dimana..woii..buriqq!"teriak kay yang sudah merasa kesal campur khawatir.

"Apaan sih bang,gue lagi mandi,bising amet dah luuu!"sahut kirana dari arah toilet.

Setelah nya ia tidak mendengar lagi panggilan kay,kirana hanya acuh dan melanjutkan kembali ritual mandinya.

Setelah selesai kirana keluar kamar mandi dengan menggunakan kaos pendek dan celana tidur .

Ia duduk ditepian ranjangnya dan menghela napas berat mengingat kejadian ditaman tadi siang.

Ia bingung dengan perasaannya sendiri,terkadang ia merasa bahwa dirinya jatuh cinta pada revan tapi terkadang ia merasa kesal dengan revan.

Pintu kamar terbuka lebar menampilkan kay yang masuk ruangan sambil membawa segelas susu hangat.

Ia berjalan kearah kirana dan duduk disebelahnya sambil menyodorkan susu tersebut.

"Nih dek..minum dulu,biar anget badan loe,loe habis main hujan kan,bandel amat sih!"ketus kay.

Kirana hanya cengar cengir dan menerima susu dari kay kemudian segera meneguknya hingga habis.

"Emang loe dari mana sih,jam segini baru pulang ,mana hujan hujanan lagi,napa gak nelpon gue aja sih,biar dijemput !"dumel kay.

Kirana meletakkan gelas susunya keatas meja dan menatap wajah mengintimidasi kay.

"Tadi gue ada urusan bang,lagian salahin hujannya juga kenapa turun,kan gue jadi basah basahan!"sahut kirana santai.

Kay menyentil kening kirana kesal,karena rasa khawatirnya dianggap candaan oleh kirana.

"Gue serius juga dugong!"kesal kay.

"Iya iya..maaf deh gak ngabarin,udah deh gue ngantuk bang,gue mau tidur.Keluar sana!"titah kirana.

Kay kembali menyentil kening kirana karena merasa kesal dirinya malah diusir.

"Eee..kamvret bener lu,main usir usir aja...iya iya gue keluar,tidur deh lu...mimpi indah adekk!"seru kay sambil mencubit pipi kirana gemas.

Kirana kesal dan memegangi pipinya yang dicubit kay.

"Ihhh....pipi gue kok dicubit sih...udah keluar sana lu!!"kesal kirana.

Kay hanya tertawa dan berjalan keluar kamarnya sambil menutup kembali pintu .

Setelah kay keluar kirana membaringkan tubuhnya yang lelah dan mematikan lampu kamar.

🤎🤎🤎