Chereads / Cinta Serumit Rumus (Four love)... / Chapter 13 - Chapter 13

Chapter 13 - Chapter 13

🤎🤎🤎

Saat itu kirana hendak pergi kuliah,seperti biasa ia bangun telat lagi,dan mendapati papa dan abangnya yang sudah berangkat duluan seperti biasanya,gagal sudah keinginannya untuk diantar oleh kay.

Kirana menatap malas sepedanya yang ada didapan bagasi rumah.

"Naik sepeda lagi..naik sepeda lagi,semenjak semester empat,gue naik lu mulu da,kangen banget dah gua sama si joki...tega banget sih papa!"gerutu kirana dan mulai mengeluarkan sepedanya,namun sepertinya nasib sial sedang berpihak padanya.

Ban depan sepeda miliknya bocor,kirana semakin menggerutu kesal dan ingin rasanya mencampakkan sepeda itu kelaut lepas,....wkwkw..jauh amet mbak😂.

"Maaa...sepeda kirana bocor nihhhh!!"seru kirana berteriak didepan rumahnya,berharap mama nya akan segera mengantarnya kekampus karena sudah telat.

"Bawa kebengkel aja ra,suruh pak Ujang bawa,mama buru buru mau kekantor!"sahut mama dari arah dalam rumah.

Kirana berdecak kesal dan berjalan keluar area rumahnya.

"Mau pak Ujang anterin pake motor bapak non.."ucap pak Ujang yang sedang berjaga didepan gerbang.

"Gak usah pak,ntar gak ada yang jagain rumah.."Sahut Kirana sambil menunjukkan senyum getirnya,dan kembali berjalan keluar area rumah.

Ia menatap jalanan rumahnya yang masih sepi karena ini masih jam 07 :15,kelasnya akan dimulai jam 8 pas.

Terpaksa ia harus berjalan kehalte bis dan menunggu bis lewat setengah jam lagi.

Jam menunjukkan pukul 07:35 wib,kirana merasa kesal karena sejak tadi tidak ada tanda tanda bis lewat.

Setengah jam lagi kelasnya akan dimulai,apalagi kelas pertamanya dengan dosen super galak,membayangkan dirinya diomeli saja kirana sudah bergidik ngeri.

"Lama banget sihhhhhh...keseeelll gueeeeee!!"geram kirana sambil memukul mukul tiang halte.

Lalu seorang cowok berhenti didepannya dan membuka kaca helmnya.

"Ra,loe ngapain disini?"tanya cowok itu yang tak lain adalah revan.

Kirana berhenti memukuli tiang halte dan menatap kearah revan,pemuda yang disaat bersamaan bisa membuatnya berdebar dan kesal.

"Loe gak liat apa gue duduk di halte..berarti gue nunggu bis,masa ia gue nunggu meteor jatuh!"cetus kirana.

"Yaelah..mana tau..lagian loe sih,pake mukulin tiang segala,ehh..bentar lagi kelas kita dimulai ...gue duluan ya!"seru revan.

What??

Gue kira ,kisah gue bakalan kayak difilm film,setelah basa basi ,doi nawarin tebengan,ternyata cuma basa basi doang..ehh malah ditinggalin gue..padahal kan kelas mau dimulai!

Batin kirana

Kirana semakin kesal,dan mengaba abakan revan untuk segera pergi.

Hush hush hush...

"Yaudah pergi lo sana!,muak gue lihat loe!"kesal kirana.

Revan hanya acuh dengan perkataan kirana dan mulai melajukan motornya membelah jalanan raya dengan terburu buru.

Setelah revan pergi,kirana kembali memukul tiang tersebut sambil mengepalkan tangannya kesal.

"Ngeselin banget sih tuh orang,dasar gak pekaaaa!!!!"pekik kirana.

"Yang gak peka siapa ra?"tanya seorang pemuda yang baru datang dan berhenti didepan kirana,namun kirana tidak menyadari kedatangannya karena sibuk memukuli tiang dan mendumel.

"Afian...emm..enggak kok,bukan siapa siapa!"seru kirana.

Afian menatap jam tangan yang melingkar dipergelangan tangan kirinya.

"Bentar lagi kelas loe dimulai ra,loe gak takut terlambat?"tanya afian.

Kirana mendatarkan wajahnya  mendengar Pertanyaan bodoh yang bermakna sama seperti yang diajukan revan tadi.

"Ya mau gimana lagi..gue nunggu karpet aladin,mau nebeng gue!"ucap kirana menyindir afian.

Afian tersenyum tipis mendengar sindiran kirana yang kesal dengan pertanyaan nya tadi.

"karpet aladin masih di loundry..bareng gua aja yuk,ntar kita pake baling baling bambu doraemon..biar motor gue cepet sampe kampuss!"seru afian.

Kirana menanti jawaban yang seperti ini,dengan raut wajah sok cuek ia menaiki motor afian,walaupun seperti terpaksa.

namun dalam benaknya dia ber oh ria.

karena diajak nebeng,setidaknya dia tidak akan terlambat kekampus hari ini.

Afian menatap kirana yang sudah duduk diatas motornya dari kaca spion.

"Pegangan ya ra,baling baling bambu doraemonnya mau terbang!"seru afian sambil tertawa renyah.

Afian melajukan motornya agak balap agar kirana tidak ketinggalan kelasnya.

Padahal kelas afian hari ini dimulai jam 8 :45 wib.

"Sepeda siva kamu mana ra?"tanya afian.

Kirana benar benar malas menjawab pertanyaan afian yang berbau mengejek.

Orang didepannya ini benar benar selalu membuatnya kesal.

"Tadi siva minjem..mau daftar TK !"sahut kirana jutek.

Afian tertawa mendengar jawaban kirana yang bernada jutek.

Ia sesekali melirik wajah kesal kirana dari kaca spion,benar benar suatu  pemandangan yang indah baginya.

"Oh ya ...loe sejak kapan ra berteman sama aladin ,kok gue baru tau ya...sampe minjem karpetnya segala lagi,padahal dia kan tiap pagi nemenin yasmin kepasar..ntar yasmin marah lagi loe dekat sama aladin!"ledek afian lagi.

Kirana benar benar ingin mencabik cabik mulut laknat afian,namun ia harus sabar.

Karena saat ini ia sedang nebeng dengannya,ia takut salah salah kata ,ia akan dituruni dijalanan.

"Biarin ajalah..gue kan selingkuhan aladin,mau jadi pelakor gue!"seru kirana.

"Ngapain jadi pelakor sih ra,mending nikah ama gue,jadi prioritas!"sahut afian.

"Idih....yang ada tiap hari gue naik darah,bisa mati muda gue!"sahut kirana tak mau kalah.

Afian kembali tertawa,jawaban yang keluar dari mulut kirana selalu saja membuatnya gemas,ingin rasanya ia mencubit pipi kirana dan berkata bahwa dirinya sangatlah menggemaskan.

"Kok gitu sih..jangan mati dulu,ntar gue jadi duda muda..ahaha!"seru afian sambil tertawa.

"udah..udah..fokus kejalan tuh,ntar loe nabrak semut lagi!"sahut kirana kesal.

Afian mulai fokus menyetir namun masih senyum senyum membayangkan tiap tiap jawaban yang dilontarkan kirana tadi.

🤎🤎🤎