Chapter 2 - 2. Seperti lagu

Matahari sedikit menyengat, saat aku berpamitan dengan sepasang suami isteri ini yang sangat ingin beristirahat dengan segera, aku rasa.

si ibu berkata kepadaku saat aku bersiap melangkah keluar, " Temukanlah seseorang yang bisa menemani hari - hari mu, kebahagiaan susah jika hanya di cari sendiri". aku tersenyum dan menjawab "Jika aku menemukannya mungkin aku tidak berani untuk mengajak nya menyatu dalam hidupku yang tidak ramah".

Si bapak menyambung" jika ia menginginkanmu dalam hidupnya dia tidak akan peduli, bahkan jika kamu tidak punya apa - apa".

Aku tersenyum, dan berlalu menyatu dengan manusia - manusia yang sedikit dari mereka memilih berjalan kaki di waktu seperti ini . aku mempercepat langkahku, untuk segera akan menyuap makanan pertama yg akan masuk ke perutku hari ini .

Aku selesai makan, dengan perut yang sedikit kekenyangan, membayar makan siang ku atau makan pagi aku tidak tahu yang mana, dengan uang receh yg aku dapat pagi ini.

Ada uang koin yg aku tidak suka bunyinya dalam kantong celanaku saat aku berjalan.

Aku kembali menyatu dengan trotoar di bawah kakiku , berganti warna saat kaki ku menginjak nya bergerak ke depan.

Aku tidak sabar sampai di rumah hanya untuk berbaring menyandarkan punggung ini lurus dengan lantai.

kendaraan bermotor lalu lalang, dengan suara bersahutan ribut dan berasap , debu yang ke atas beterbangan di bawa angin menyatu dengan asap, menodai apa yang mereka lewati. terlihat beberapa kekasih berboncengan menempel tubuh mereka menembus debu asap dan bisingnya kota ini .

Aku terpikir perkataan si Ibu tadi, berdua lebih mudah mencari kebahagiaan adalah poin dari perkataan si Ibu , dan bertanya apakah mereka ber dua bahagia?. dari posisi mereka duduk di atas satu motor, aku pikir iya mereka mungkin bahagia .

atau seperi lagu yang punya banyak makna, bagi pendengarnya, mereka lagu dan akulah pendengarnya, aku mengartikan mereka, yang bahkan mereka tidak sadar sedang di artikan.

Aku sampai di rumah, berbaring di lantai telanjang dada. perlahan mataku terpejam entah karena kenyang atau hanya lelah .