Chapter 4 - 4."Nada" Hujan

Aku agak kesulitan memilih lagu yang pertama,

akhirnya aku memilih lagu indah dari

Bryan adams - When you love someone, lagu yang bercerita tentang tindak tanduk seseorang yang sedang jatuh cinta .Sedikit akal sehat, optimis yang tidak masuk akal .Dan apa yang terjadi? sungguh mengejutkan, "makhluk itu ikut menyanyi" dan kelihatan hapal lirik nya.

Aku sedikit gugup, kenapa dia tidak sibuk saja dengan laptop nya? sial jariku sedikit gemetaran. sementara aku menyanyi, meja - meja banyak terisi.

Aku lega akhirnya ada pembeli lain yang aku hibur, selain "makhluk ini" aku mencoba hanya fokus menyanyi dibandingkan melihat wajah nya, minuman nya sudah tinggal setengah gelas, dia hanya minum.

Mungkin dia tidak sedang lapar, atau telah selesai makan atau diet.

Aku mengutuk diri sendiri kenapa ikut memikirkan dia sudah makan atau tidak.

Dan akhirnya beberapa temannya bergabung, dua orang perempuan sebaya "makhluk itu". mereka mengobrol dengan di selingi tawa, entah tertawa asli atau di buat.

Aku tidak bisa mengartikannya, karena aku tidak terlalu bisa bergaul .

Aku fokus menyanyi dengan tekad tidak akan terganggu oleh wajahnya.

Beberapa orang membayar lalu pergi, memasukkan uang receh koin maupun kertas k kotak ku.

Karena memang jarak aku berdiri dari meja kasir tidak jauh, dan itu adalah salah satu strategi untuk tidak berjalan memungut k semua pengunjung .

Aku tidak suka cara seperti itu, sedikit mengganggu dan memotong pembicaraan orang lain.

Karena musik adalah bahasa dengan nada.

Jika mereka tidak menemukan ke indahan di sana, mereka berhak untuk tidak mengeluarkan apa - apa. Jika mereka tetap memberi uang, sedangkan tidak menikmati yang aku mainkan, sungguh mereka telah berbuat baik kepadaku.

Sekitar 5 lagu sudah aku nyanyikan, aku duduk sejenak , meminum air yang aku bawa dari rumah. terlihat teman "makhluk itu" berjalan menuju kasir . dan memberikan uang ke pada si kasir dan menunjuk "makhluk itu" dan berkata "sekalian minumannya nada juga" aku mendengarnya dan bergumam namanya "nada".

Aku melanjutkan pekerjaanku "nada" berdiri membereskan barang - barangnya di meja,

Teman - temannya menunggu dia berjalan lagi ke arah kasir dan aku bergumam "minumannya kan sudah di bayar", ternyata dia ke arahku memasukkan uang receh kertas tapi tidak satu lembar aku rasa, dan melewati aku yg berdiri di sela aku menyanyikan lirik aku berkata reflek " terima kasih nada" ia menoleh ke arahku, sedikit kaget dan tersenyum. kemudian ia menghilang dari pandanganku, menuju parkiran dan tak terlihat lagi.

Di luar terdengar dentuman dari langit, sepertinya akan hujan, dan jika hujan turun aku akan berhenti bernyanyi dan cukup pasrah dengan kotak uang yang mungkin hanya cukup untuk beli makan malam. tidak apa setidaknya aku bisa makan malam ini dan tahu nama makhluk itu "nada".