Chapter 6 - 6. Nada sedih

Aku tertidur di lantai

dan bangun tepatnya sudah sore.

kaget dan langsung mandi, sedang mandi aku memikirkan jika mulai bekerja di hotel itu besok dari jam 8 pagi, aku akan selesai bekerja jam 16.00 aku masih bisa ke cafe tepi pantai untuk mencari uang.

Karena tidak ada lagi uang masuk di pagi hari, aku butuh uang harian untuk makan atau ongkos dan semacamnya.

Aku segera berpakaian dan menuju pantai.

Dari jauh aku melihat sudah ramai, sial aku telat " aku bergumam". Aku masuk dan menyapa pekerja di sana, beberapa dari mereka menyapaku "telat bang?" sambil senyum ramah, aku menjawab "maaf, iyaa aku tertidur" yang lain ikut menambahkan, "tidak apa bang, masih rame kok" "iya" aku menjawab, sambil melangkah mengambil tempat menaruh kotak uang.

Dan memeriksa tuning gitarku, lalu bernyanyi.

Aku menyanyikan lagu fenomenal dari

Maroon 5 - This love . aku hanyut sambil mencari cari wajah yang aku kenali.

Aku tidak menemukan "nada" makhluk indah yang ingin sekali aku lihat hari ini.

Hari beranjak gelap, orang - orang mulai berdiri dan membayar tagihannya. aku duduk,

menghitung uang yang aku dapat, syukurlah juga lebih banyak dari biasanya.

Aku sungguh bahagia hari ini. aku berpamitan kepada mereka yang bekerja di sana, sambil memberi tahu "mulai besok aku akan ke sini lebih telat dari biasanya, karena ada pekerjaan lain" mungkin sedikit sebelum senja aku baru datang". mereka paham, "oke bang, nanti kita kasih tau bos juga bg" mereka menjawab.

Aku berterima kasih dan menyatu dengan angin malam berjalan di jalanan remang cahaya lampu kendaraan.

sedikit bersemangat untuk hari esok, dan sedikit kecewa karena tidak melihatnya malam ini "tidak apa masih ada hari esok" aku meyakinkan diri.

aku harus tidur se segera mungkin sampai di rumah . Mempercepat langkah, karena masih harus berhenti di salah satu warung untuk makan malam.

semoga esok baik - baik saja.

Aku bangun pukul 6, sesuai Alarm yang aku persiapkan. aku membersihkan diri, dan berpakaian sungguh aneh rasanya memakai baju kemeja ini.

Aku sudah lama tidak mengenakan nya, aku belum punya sepatu kulit formal, aku hanya memakai sepatu kets, lagian aku seorang room boy, tidak perlu formal.

Aku berjalan beda arah dari biasanya,

seketika aku memikirkan si Bapak dan si Ibu yang jam segini sudah sibuk dengan pesanan langganan - langganan nya, semoga mereka berdua baik - baik saja .

Aku mempercepat langkah, melewati jalan pintas di gang - gang rumah orang.

Aku sampai di depan hotel itu, pukul 7 pas . aku masuk dan di layani perempuan mungkin sebaya denganku, dia bertanya dengan ramah, "Hari pertama kerja bang"? iyaa kak aku menjawab sedikit gugup, "lalu dia menunjuk bagian di sudut lobi, "abang gabung kelompok yang di sana ya, aku berterima kasih.

Aku duduk dengan mereka yang juga memakai kemeja putih.

Beberapa dari mereka sedang memperkenalkan dirinya kepada masing - masing.

Aku hanya diam .

Seketika datang lah seorang bapak - bapak dan pemuda yang mungkin sedikit lebih tua dari ku . Selamat pagi saya Room Division Manager, Divisi ini terbagi 2 , Housekeeping dan Front Office saya bekerja memastikan pemesanan kamar, ketersediaan kamar, layanan kamar, kebersihan kamar sampai kebersihan hotel , layanan kebersihan, laundry, pemesanan makanan dll.

"Bagi kalian yang melamar menjadi Front Office" ikut saya.

Dan pemuda satu lagi juga berkata "bagi kalian yang melamar jadi Housekeeping atau room boy, cleaning service dll ikut saya".

oh aku berarti ikut pemuda ini, aku berjalan mengikutinya dengan 5 orang lainnya. Dia bercerita sambil berjalan menaiki lift, hotel ini baru berjalan selama 8 bulan, tamu nya banyak semoga kalian betah dan tidak seperti yang kemaren di pecat.

Aku sedikit kaget mendengar itu.

dan dia menambahkan "Jangan banyak bertanya dengan apa yang kalian lihat, fokuslah pada pekerjaan".

Diantara kami berlima satu orang yang bertubuh paling kecil bertanya, maksudnya pak? lift terbuka, ada lobi lagi di lantai ini.

si pemuda tadi berbalik ke arah kami, seperti itu katanya, dia menunjuk dengan matanya.

aku menoleh, melihat banyak perempuan berpakaian seksi dan memamerkan tubuhnya. dengan masing - masing ada laki - laki di antaranya. oh aku paham, hotel ini menyediakan layanan ini, gila ini sudah pagi pikirku.

masa bodoh aku hanya room boy, aku tidak peduli .

Si pemuda tadi memberikan briefing kepada kami berlima, bagaimana menerima komunikasi dengan reception dan call service room .

Jika ada tamu check in, atau check out.

Untuk training kami punya senior yang kami liat langsung dalam bekerja.

kami berpencar di masing - masing lantai, kami juga di bagi masing - masing lantai.

Aku tetap di lantai ini, dan senior yang bekerja denganku sangat ramah dan santai.

kami menerima komunikasi dari call service room ada tamu meminta laundry bag di antar ke kamarnya, si senior menggerutu "Tiap kamar sudah d sediakan masih aja kurang" nih kamu yg antar k kamar 719. baik aku mengangguk. aku berjalan sedikit cepat karena kamar ini di ujung koridor, aku ingat briefing tadi cuma mengetok dan berikan yang mereka minta.

aku mengetok pintu kamar, pintu di buka langsung dengan lebar aku kaget, terlihat laki - laki gendut cuma pake handuk dia lagi ngobrol dengan seseorang. suara perempuan dri dalam kamar, "aku pulang sekarang aja om" terdengar si perempuan berkata . "ok" besok bakal aku tambah lagi" laki - laki gendut menjawab dengan sedikit nakal.

Baru menoleh ke arahku, meraih kantong yang aku berikan, aku senyum.

Dan kembali, seketika perempuan keluar dari kamar tadi, ingin mandahului jalan ku, aku menoleh dan dia juga melihat ku , aku hampir berhenti berjalan, dia menambah kecepatannya, aku mengamatinya

ya dia "Nada" .

makhluk indah yang sangat ingin aku lihat tadi malam, pantas aku mengenali suaranya dari dalam kamar tadi, sekarang suaranya seperti nada sedih.