Sebuah pertemuan yang tidak terduga ini. Padahal baru saja kau mengatakan tentang namanya dengan Dilan di dalam mobil. Seorang teman berjabatan sebagai Jaksa sangat berperan penting untuk kemajuan program serta kerja kerasku.
"Hah?!"
Aku terpelengah sekaligus terkagum-kagum mellihat teman satu ini.
"Hei!" sergah Dilan mendorong lengannya ke arahku.
"Oh!"
Aku menoleh spontan ke arah Dilan yang sontak mengejutkan diriku. Lalu, kembali menatap dirinya.
"Hei, kalian berdua memang sudah seperti kakak beradik, ya? Beberapa hari ini aku memang jarang melihat Dilan, baru hari ini aku kebetulan datang ke sini," ungkap Arsenio dengan percaya dirinya.
Aku melemparkan wajahku lalu menatap dirinya, "Ah, kebetulan kau ada di sini, bagaimana kalau kita berbincang dulu," usulku bersemangat.
Krrrr!
Terdengar suara keroncongan dari dalam perutku yang mengakibatkan raut kedua pria itu memperhatikan sedikit tercenung.
"Kau lapar?" tanya Dilan merendah.
"Ah, iya …."