Kisah suram yang terjadi di tahun-tahun belakangan menjadi cerita dalam buku harian pikiran Sandiara. Kenangan itu tetap hidup dalam pikiran sampai detak jantung terakhir. Tidak ada yang bisa melupa secara permanen dalam hidupnya.
Namun, bisa dikurangi dengan perlahannya waktu berjalan. Semua orang pasti pernah mengalami hal yang serupa, tetapi tidak separah yang dibayangkan oleh Sandiara. Dilan akhirnya menjadi lelaki perenung di tengah-tengah ruangan.
Kedua tangannya meremas pelan rambut kepalanya.
Sementara itu, Yuna hanya terdiam saat melihat wajah Sandiara yang sudah tertidur pulas di atas Kasur.
***
Tanggal satu tahun 2022. Aku akhirnya bisa melihat butiran salju yang kian menumpuk. Saat siang mulai bersapa elok di ujung penglihatan, aku duduk sambil menatap isi perkotaan dengan ujung Menara tinggi Tokyo.
"Haa … sebentar lagi kita akan kembali ke Indonesia," tutur ibuku sambil merentangkan tangannya.