"Emira," panggil Daichi dari balik pintu kamarku.
Aku segera membalikkan pandangan dengan tatapan semuku. Langkahku mengguyur ruangan hingga menuju pintu depan.
Krek!
"Ayo, makan malam!" ajak Daichi menawarkan makan malam.
"O, terima kasih," sahutku mengikuti.
Beberapa lagi dari pintu, para teman-temanku sudah menutup pintu kamarnya masing-masing. Setelah ajakan Daichi untuk makan malam, mereka sepertinya sangat antusias untuk menghadiri acara makan malam.
Daichi melirik kami semua, "Kita makan di dapur desa dekat sini, kebetulan mereka merayakan pernikahanku secara diam-diam, maka dari itu, kalian harus menghadirinya," ungkap Daichi tersenyum.
Yurika menghampiriku ketika melihat penampilan kami agak berbeda dari mereka. "Tunggu! Biarkan mereka menggunakan baju adat kita," ajaknya.