Chereads / OUR JOURNEY / Chapter 70 - Bab 69

Chapter 70 - Bab 69

Bang Jay, Nicholas, Nathan, Reiga, Hao dan Putra kini sudah ada dikamar Alex. Sedangkan Karin dan Christ pergi untuk menjemput Mbak Andra serta Andrew.

"Sialan Lo Lex! Lo udah bikin kita semua khawatir tahu gak sih!" Teriak Bang Jay kepada Alex. Alex sudah sadar dan bertemu dengan teman-temannya untuk pertama kali dalam dua tahun.

"Sorry, ini semua salah Gue. Anak Nicholas mana Nath?" Tanya Putra.

"Nicholas belum punya anak anjir! Yang punya anak itu Nathan!" Teriak Reiga.

"Owh suara mereka mirip soalnya. Iya mana?" Kata Alex sambil terkekeh.

"Kok Lo tahu Nathan dah punya anak?" Tanya Hao heran.

"Iya juga kok Lo tahu?" Tanya Reiga lagi.

"Gue tahu apa aja cerita kalian. Lo Rei, Lo di putusin Hana gara-gara masalah sandal swallow kan?" Tanya Alex yang membuat Reiga melotot.

"Bentar lagi istri Gue bakal kesini. Gue kenalin sekalian," kata Nathan.

"Kak Alex!!" Teriak Karin lalu memeluk Alex erat.

"Lo bangunnya lama banget. Aneh tahu gak sih ngelihat mereka ngumpul tapi ngomongin Lo mulu. Gue kangen," kata Karin lalu bergelayut manja di lengan Alex.

"Karin kecuali sama abangnya manja banget yah," kata Bang Jay sambil melirik Putra.

"Yo Kak Alex!" Sapa Christ dengan Andrew, Dita, Mbak Andra, Kanaya dan Zayn dibelakangnya.

"Astaga Kanaya kamu udah gede banget. Dulu kakak mimpi-mimpi ketemu sama kamu akhirnya bisa ketemu juga," kata Alex lalu memeluk Kanaya erat.

"Om kok isi ini?" Tanya Kanaya sambil menunjuk selang infus yang tertancap di tangan Alex.

"Ini infus kalo Kanaya sakit nanti isi ini, sakit. Makanya Kanaya gak boleh sakit yah," kata Putra gemas.

"Kenalin Zayn anggota baru keluarga Gue," kata Mbak Andra sambil menyerahkan Zayn ke gendongan Alex.

"Kecil banget. Ini orang atau malaikat sih?" Kata Alex menahan tangisnya.

"Gue koma di hari Kanaya lahir. Dan Gue bangun tahu-tahu udah ada empat bayi aja. Gercep juga ya kalian," kata Alex.

"Kenalin kak pacar Gue Dita," kata Andrew sambil menunjuk Dita.

"Kenalin semua pawang kalian. Gue sadar diri aja deh jomblo," kata Alex sambil terkekeh.

"Makanya cepet sembuh biar bisa kaya dulu jadi fuckboy," kata Putra sambil mengelus bahu Putra.

"Thanks ya semuanya," kata Putra sambil tersenyum.

"Freya?" Kata Putra saat Freya memasuki ruangannya.

"Alex? Lo?" Kata Freya kaget.

"Kenalin istri Gue," kata Nathan sambil merangkul Freya dan mengambil alih bayinya.

"Wah keren sih ini. Wah Gue gak percaya Lo malah jadi istri Nathan. Di perkosa Lo?" Tanya Putra sambil tertawa terbahak-bahak.

"Sialan Lo Gue bacok lagi Lo ya!" Teriak Freya.

"Lo gak berubah ya Fey," kata Putra sambil menatap hangat ke arah Freya.

"Berubah jadi apa emangnya? Lo kira Gue Eren bisa berubah jadi titan Ha?" Pekik Freya.

"Duh Fey jangan teriak-teriak sakit kuping Gue tahu!" Omel Alex.

"Nih anak Gue sapa sama doain," kata Nathan lalu menyerahkan kedua putrinya ke gendongan Alex.

"Tania sama Sania semoga kalian sehat selalu yah. Jadi anak baik," kata Alex sambil mengelus pipi Tania dan Sania.

"Ini Saka ke kamar mandi atau di telan bumi sih? Lama amat," tanya Christ saat sadar akan ketidak hadiran Saka disana.

"Nayara juga ngomongin apaan sama bu dokter lama amat," lanjut Putra.

"Jangan diomongin nanti kecelakaan," kata Hao.

Sementara di depan pintu ruangan Alex ada Nayara yang sedang menahan tangisnya. Perkataan Renata benar-benar membuat Nayara syok, dia tidak bisa mengatakan yang sebenarnya kepada semua orang. Saka yang baru datang dari kamar mandi menghampiri Nayara.

"Nay kenapa?" Tanya Saka lembut.

"Gue gak bisa Sak," kata Nayara dengan mata yang berkaca-kaca.

"Nggak bisa kenapa? Ada masalah apa?" Tanya Saka.

"Kak Alex dia," Nayara menggantungkan kalimatnya dan menatap Saka dalam.

Flashback:

"Siapa kamu itu Nay?" Tanya Renata sambil mempersiapkan beberapa berkas.

"Dia tetangga Naya tante sahabat kak Niko sama Kak Nathan," jawab Nayara.

"Orang tua dia kemana? Baru tahu kalau dia ternyata kenal kamu," tanya Renata.

"Kak Alex gak punya orang tua tante," jawab Nayara.

"Orang tuanya kemana? Meninggal?" Tanya Renata terkejut.

"Kak Alex nolak untuk pergi ke luar negeri buat ngurusin perusahaan orang tuanya. Jadinya Kak Alex gak di anggep anak lagi sama mereka," jelas Nayara.

"Gini Nay tante harap kamu bisa nyampaiin ini ke wali Alex ya. Alex gak akan bertahan lama."

"Maksudnya?" Tanya Nayara memotong omongan Renata.

"Biarin tante selesaiin dulu Nay. Kita gak akan pernah tahu kapan Alex akan meninggalkan kita untuk selamanya. Kejadian hari ini itu keajaiban banget, setelah dua tahun koma kecil kemungkinan pasien bisa sembuh total. Dan tante bersyukur banget dengan hal yang tuhan kasih ke Alex," jelas Renata.

"Naya gak ngerti maksud tante. Tunggu-tunggu," kata Nayara mulai mencerna setiap kata yang diucapkan Renata.

"Alex gak bakal bertahan lama, tante bisa pastiin itu. Organ Alex udah rusak kalaupun ada yang mau donorin organ gak akan mempan," kata Renata sambil memegang tangan Nayara yang sudah gemetar.

"Sebelum dia ninggalin kalian, kalian harus ngabisin waktu sama dia. Jangan sampe nyesel. Tante bakal berdoa yang terbaik buat Alex," kata Renata lalu mengelus kepala Nayara.

Nayara keluar dari ruangan Renata dan berjalan gontai ke arah ruangan Alex. Ia melihat Alex yang tertawa lepas bersama dengan teman-temannya. Nayara berusaha menahan tangisnya agar tidak ketara, namun Saka yang kebetulan baru saja datang langsung menenangkan Nayara.

"Kita berdoa yang terbaik buat kak Alex. Lo gak mau dia ngelihat Lo kaya gini kan? Ayo bersihin muka Lo dulu," kata Saka lalu mengajak Nayara ke kamar mandi.

"Makasih Sak,"kata Nayara.

"Maafin Gue Nay. Gue udah gagal jadi sahabat Lo," kata Saka sambil memeluk Nayara.

"Gue maafin tapi janji jangan tinggalin Gue lagi ya?" Kata Nayara sambil membalas pelukan Saka, sahabat lamanya.

"Wah wah udah punya yang baru aja nih," kata Sandrina yang tak sengaja berpapasan dengan Nayara bersama Jesse.

"Lo!" Saka hendak menghajar Jesse namun ditahan Nayara.

"Ga usah ganggu Gue!" Kata Nayara lalu menarik Saka pergi.

"Nay tunggu!" Teriak Jesse.

"Apa?" Tanya Nayara dingin.

"Gue denger Alex udah sadar apa bener?" Tanya Jesse.

"Cih! Lo yang udah ngebuat dia kaya gitu gak usah sok peduli deh!" Kata Saka.

"Gue mau minta maaf sama dia soal kejadian dulu. Gue terlanjur kebawa suasana," jelas Jesse.

"Lihat aja sendiri! Karena kelakuan Lo itu Kak Alex jadi menderita!" Teriak Saka lagi.

"Nay bisa kan bantuin Gue? Gue mau minta maaf sama dia," mohon Jesse.

"Ikut Gue," kata Nayara.

Jesse pun mengikuti Nayara dengan Sandrina dibelakangnya dengan wajah tidak senang.

"Nay lama gak ketemu," kata Alex sambil menyapa Nayara.

"Lo abis nangis?" Tanya Karin lalu mendekat ke arah Nayara.

"Apaan nggak nih Saka tadi gak sengaja nyolok mata Gue," kata Nayara sambil tertawa renyah.

"Beneran Sak? Bohong banget tahu Nayara," kata Karin sambil menangkup wajah Nayara dan memerhatikan dengan seksama mata Nayara.

"Beneran iya kan Sak?" Kata Nayara sambil menatap ke arah Saka yang berdiri di pintu ruangan Alex.

"Iya njir gak sengaja. Lama gak ketemu," kata Saka lalu memeluk Alex erat.

"Lo tiap hari dateng kesini kan? Gue tahu bego!" Kata Alex sambil menampar pelan pipi Saka.

"Owh ya Kak ada seseorang yang mau ketemu sama kakak," kata Nayara.

"Siapa? Jangan bilang Jesse?" Tanya Putra penuh curiga.

"Sorry Alex," kata Jesse pelan dari luar ruangan Alex.

" Kalau mau minta maaf sini masuk jangan diluar gitu. Lo cowok bukan sih?" Teriak Bang Jay.

Jesse pun memberanikan diri untuk berhadapan langsung dengan Alex. Ia pun berlutut dan menatap Alex.

"Gue tahu seharusnya Gue gak bersikap kenakan. Gue harusnya bisa berpikir lagi waktu itu," jelas Jesse.

"Iya lah njir Lo harusnya mikir jangan main tusuk-tusuk aja!" Teriak Reiga.

"Santai," jawaban Alex malah membuat semua temannya terkejut.

"Wah udah gak waras nih orang!" Kata Hao lalu berdiri sambil berkacak pinggang.

"Lo gila ya Lex?! Segampang itu Lo maafin dia?" Tanya Putra tidak santai.

"Mending yang gak tahu apa-apa keluar deh. Yok," kata Bang Jay memandu orang yang tidak ada hubungannya untuk keluar dari ruangan itu. Mbak Andra dan Freya memutuskan untuk pulang duluan karena anak mereka sepertinya sudah lelah.

Kini tersisa Nicholas, Nathan, Reiga, Hao, Putra, Alex, Bang Jay serta Jesse disana. Suasananya lumayan mencekam bagi mereka kecuali Alex, Alex terlihat sangat tenang.

"Jadi?" Tanya Alex sambil tersenyum ke arah Jesse.

"Gue mau minta maaf. Gue bakal lakuin semua yang Lo perintahin sekarang," kata Jesse dengan percaya diri.

"Jadiin babu aja Lex!" Kata Putra dingin.

"Gue udah maafin Lo, tapi Gue gak akan pernah lupa sama apa yang Lo lakuin. Gue minta Lo jauh-jauh dari semua temen Gue, termasuk Nayara. Pokoknya jangan muncul lagi deh di depan Gue. Kalau Lo muncul lagi bisa-bisa kelar hidup Lo," kata Alex sambil terkekeh.

"Lo bener-bener dah gila anjir ini maksudnya apaan? Lo mau jadi orang baik?" Teriak Hao yang sudah frustasi mencoba mengerti apa yang sebenarnya ingin dilakukan Alex.

"Tenang Ho, Gue mau khilaf siapa tahu umur Gue gak sisa banyak kan? Jadi Gue mau semua temen-temen Gue baikan dan kita habisin sisa hidup Gue bareng-bareng," kata Alex.

"Dihabisin dimakan gitu maksud Lo?" Tanya Nicholas.

"Hahaha lucu Lo Nik! Pinter ngelawak ya Lo," kata Alex sambil tertawa terbahak-bahak.

"Auk ah gak denger gelap!" Kata Reiga julid.

"Gue masih beruntung bisa hidup. Tapi temen dia? Udah menyatu sama tanah," kata Alex sambil tersenyum pahit.

"Jadi bener Lo pernah ngebunuh orang? Gak nyangka Gue Lex," kata Putra.

"Gue gak tahu dia bakal mati. Waktu itu Gue emosi gara-gara Gue lihat dia megang pinggang cewek Gue. Yaudah Gue hajar aja dia," kata Alex santai.

"Santai banget ya anda nyeritain perilaku kriminal anda. Gak mau lagi Gue temenan sama Lo Lex serius Gue," kata Hao sambil geleng-geleng kepala.

"Woyy jangan gitu lah! Udah ayo baikan gak ada lagi permusuhan. Anggap aja dua tahun Gue itu sebagai ganti dendam temen Lo," kata Alex.

"Maafin Gue sekali lagi Lex. Gue bersyukur Lo hidup, kalau nggak mungkin Gue udah trauma," kata Jesse sambil ikut tertawa.

"Santai udah lah gak usah dipikirin. Tapi Lo harus jauh-jauh dari temen-temen Gue," kata Alex.