"Alhamdulillah semuanya sudah normal, tidak ada lagi yang perlu dikhawatirkan Nyonya Suci sudah melewati masa-masa buruknya. Yang terpenting tetap jaga Nyonya Suci, beliau masih butuh istirahat cukup," terang Dokter setelah memeriksa kondisi pasien.
"Terima kasih banyak, Dok." Selepas kepergian Dokter dan Suster, Dino mengembalikan arah netranya ke Suci yang juga tengah menatapnya.
"Sayang, aku bahagia sekali kamu akhirnya sadar juga." Dino mengecup kening Suci berkali-kali. Suci hanya diam. Ada raut kebingungan terlihat jelas di wajahnya.
Dino menjauhkan diri dari sang istri, senyum tak pernah pudar dari wajahnya. "Lihat sayang, putra kita." Dino mendekatkan putranya di sisi Suci. Air mata tak mampu tertahan lagi, Suci meneteskan cairan bening di pelipisnya ketika bayi mungil yang begitu tampan bisa sedekat itu dengannya.
"Dia siapa?" Tanya Suci terbata.
"Putra kita. Buah cinta kita," ungkap Dino dengan bangga.
"Kita?" Tanya Suci linglung.