"Sabar, sayang! Kan sebentar lagi juga kita akan bersatu. Dan apa pun yang terjadi, kita tidak akan pernah terpisah lagi." Arvin bernafas lega akan penuturan pujaan hatinya.
"Benarkah sayang! Jika aku melakukan sebuah kesalahan, apakah kamu mau memaafkan aku?" Zemira mengernyitkan keningnya.
"Tergantung kesalahan seperti apa dan bagaimana dulu. Kalau menyangkut perselingkuhan, maaf aku tidak bisa." Arvin meneguk ludahnya kasar. Sekarang dia sudah mendapat jawaban yang pasti dengan pernikahan pertama antara dirinya dan Alara.
Arvin memilih mengalihkan pembicaraan, hingga apa yang baru saja ditanyakan oleh Arvin terlupa dan obrolan berlanjut hingga hampir tengah malam.
***