Bram kembali ke rumah setelah menemui Tiara, ia melihat Bintang sudah tertidur meringkuk dengan mata yang sembab. Mungkin sepanjang hari ia menangis memikirkan apa yang sudah terjadi. Bram mendekatinya, ingin ia menyentuhnya namun ia mengurungkan Gerakan tangannya yang hampir menyentuh dan membelai rambut hitam yang terurai menutupi Sebagian wajah prempuan bermata sembab tersebut.
Ingin rasanya ia kembali dan memeluk perempuan yang ia cintai itu, namun ucapan Tiara tentang perasaan Bintang kepada mantannya rupanya berhasil mempengaruhi pikirannya. Pikirannya yang sedang kusut rupanya berhasil di hasut oleh ucapan-ucapan pedas Tiara.
"Maaf, aku belum bisa seperti dulu. Sebelum aku benar-benar mendapatkan bukti dan menangkap pelaku sesungguhnya, aku masih belum bisa tenang. Maaf jika sementara kita harus seperti ini." Gumam Bram dengan lirih sambil menatap nanar ke arah perempuan yang tertidur lelap.
