"ini adalah kartu nama dari Stella. Dia adalah seorang psikiater yang cukup professional. Dia memiliki klinik sendiri." Marsha menyerahkan selembar kartu nama berwarna biru muda kepada Aditya. Apakah mau aku temani?" tawar perempuan dengan postur tubuh yang mungil tersebut.
"Tak perlu kak, aku akan mengatasinya. Dan terimakasih sudah memberikan referensi seorang psikiater. Semoga Dinar bisa segera sembuh."
"Aku yakin dia akan Kembali menjadi Dinar yang kita kenal dulu. Dan aku merasa jika Dinar akan luluh jika denganmu. Kami semua menyerahkan ini padamu Dit." Imbuh Marsha.
Aditya mengangguk dengan yakin. "Oke, kalau begitu aku dan Dinar akan kesana sekarang juga. Tolong jaga Bonie ya kak!"
"Tentu saja. Oh ya, kau boleh pakai mobilku kok. Dan bilang saja kalau kau adalah adikku, aku yakin Stella masih ingat denganku."
"Okey, sekali lagi terimakasih." Aditya tersenyum lalu berlalu pergi untuk segera mempersiapkan diri.
