Dinar merentangkan tangannya di depan pantai Yang terpampang di depan matanya, ia menikmati setiap hembusan angin yang menerpamu dirinya. Sedangkan Aditya mengamatinya dengan seksama merasa aneh dengan perempuan itu.
"Kau sedang apa?"
"Memeluk angin. Merasakan setiap terpaannya. Mendengarkan setiap bisikan nya."
Pria itu tak mengerti memangnya apa yang angin bisa bisikkan kepadanya? Sedangkan memang tak ada yang berbisik.
"Adit, cobalah! Kau akan merasa tenang dan merasa seolah beban hidupmu di bawa pergi oleh angin."
Aditya tertawa mencibir apa yang di katakan oleh Dinar. Namun ia tetap melakukan apa yang dj sarankan oleh perempuan itu. Aditya mencoba merentangkan tangannya dan menutup matanya. Mencoba menikmati hembusan angin seperti apa yang dinar lakukan.