Chereads / Life After Death : Second Life / Chapter 20 - Pelintas dunia

Chapter 20 - Pelintas dunia

Akhirnya apa yang dituduhkan padaku menjadi kenyataan, aku membunuh orang-orang dari guild. Aku memang tidak tau siapa sebenarnya dan apa tujuannya aku difitnah, tapi kesampingkan dulu hal itu.

Ingatan... kenapa aku harus mengingatnya? Karena itu, selama ini aku malah merasa diriku hanya bermain-main. Tidak memfokuskan pada tujuanku.

Nama: Zaried Scaland

Ras : Manusia

Level : 157

Title : Mercyless, Frozen heart

Hp : 20.500

Mp : 20.500

Str : 432

Int : 420

Vit : 420

Agi : 700

PS : 582

Skill :

*InterpretationLv max

*InstigateLv max

*Bad feeling Lv max

*Stealth Lv max

*All resistance Lv max

*Lunge Lv max

*Automatic reflex Lv max

*Detection Lv max

*Regeneration Lv 6

*Sword userLv 7

*Illusion Lv 5

*Survival Lv 7

*Eagle sight Lv 8

*Night vision Lv 1

*Steel thread Lv 1

*Hp restorer Lv 1

*Mp restorer Lv 1

*Poison attack Lv 1

*Artificial poison Lv 1

*Intimidasi Lv 1

*Acid attack Lv 1

*Curse eye Lv 1

*Paralyzed Lv 1

*A good friend Lv 1

Unique skill :

*Wrath

*Appraisal

*Storage space

*Elemental control

*Reinkarnation maker

*God's eye

*Soul eater

*Copy

*Bug

Dengan kekuatan seperti ini... apakah aku sudah bisa menghancurkan kerajaan busuk itu?

Memang ada kemungkinan ada orang yang lebih kuat dariku dan ditambah dengan reinkarnator selain diriku, pasti kekuatannya tidak bisa kuanggap remeh.

"PERSETAN DENGAN ITU...! SETIDAKNYA AKU HABISI KELUARGA KERAJAAN DULU!"

Aku menambah kecepatan lari dengan menyusuri atap setiap bangunan, aku menggunakan stealth agar orang-orang tidak akan bisa menemukanku. Setidaknya aku harus keluar dari kota ini dulu.

Wush...

Sebuah anak panah melesat ke arahku, tapi percuma, selagi skill auto reflex ada... serangan kejutan seperti apa pun akan dengan mudah ku hindari.

Semua skill sepertinya ada counter nya masing-masing, seperti sekarang... pasti ada yang bisa mengatasi skill stealth ku sekarang.

Kalian mengganggu... sama saja untuk mengantarkan nyawa. Aku tidak akan segan membunuh siapa pun itu.

.

.

.

.

Berita tentang orang bernama Zaried Scaland yang kabur dari penjara guild sudah tersebar dengan cepat, para petinggi kota langsung mengirimkan para knight penjaga untuk langsung memburunya.

"Dewa aneh itu... dia membuat ku tidak bisa melacak Rie. Aku harus menghentikan tindakan gilanya itu. Dia harus sadar dengan kekuatannya sekarang, dia tidak mungkin bisa menantang kerajaan Mierdia!"

"Kau terlalu meremehkannya!?"

Suara dari pikiran Lena tiba-tiba muncul, itu adalah suara yang sama dengan bola kristal, dengan kata lain itu adalah dewa... begitulah Lena menyebutnya.

"Diam... kau sudah membuat dia menderita seperti itu!"

Lena terus berlari keliling kota Orro untuk mencari keberadaan Rie, tapi dia tak ditemukan. Biasanya Lena akan dengan mudah menemukannya, tapi karena campur tangan dewa semua skill tidak berefek lagi pada Rie.

Boammmm!

Suara ledakan terdengar di tempat yang tak jauh dari tempat Lena berada. Dengan cepat Lena menuju ke sana.

Terkejutnya Lena bahwa ada seekor monster yang mengamuk. Lebih spesifik, itu adalah seekor wyvern.

"Wey? Lalu, di mana Rie? Dia menggunakan Wey sebagai umpan?"

Tentu saja Lena terkejut, Rie sudah menganggapnya sebagai keluarga dan sangat menyayanginya. Jika sekarang Rie tega mengorbankan Wey, itu berarti dia serius akan segera menyerang kerajaan Mierdia.

Langit menjadi gelap seketika, angin mulai berhembus sangat kencang dan petir di langit yang mulai menyambar-nyambar. ini adalah salah satu skill milik Wey.

"Gawat!"

Para petualang dan knight adalah sasaran empuk bagi petir ganas milik Wey.

Zrrrtttttttttttt.... duarrrr...

"Deflection!

Semua petir yang menyerang para petualang dan knight dipantulkan Lena kembali ke atas. Tapi, tetap saja... bangunan tetap menjadi korbannya. Kebakaran mulai menyebar.

"Aku harus menurunkan hujan!"

Hujan lalu turun dengan sangat lebat dan kebakaran langsung padam. Wey juga sudah pergi karena dirasa cukup untuk menghambat mereka semua.

Lena sekarang dibingungkan oleh dua pilihan, pergi mengejar Rie atau merawat semua orang yang terluka akibat ulah Wey. Mengingat sifat Lena yang seperti itu, pasti pilihan kedua.

"Aku hanya bisa mendoakan mu selamat dan ada orang yang berhasil menghentikan mu!?"

.

.

.

.

Lari dengan melompat dari dahan pohon ke dahan pohon lainnya. Tujuan ku saat ini adalah kerajaan Mierdia, kota Raxara selaku pusat pemerintahan dan istana kediaman Raja.

Nekat? Aku tidak tau tapi, aku sudah cukup muak. Seminimalnya aku ingin melihat wajah putus asa Kema, aku ingin dia merasakan apa yang telah kurasakan selama ini.

Sesuatu dari langit melesat jatuh ke arahku, lagi-lagi itu adalah Wey. Dan... keadaannya tak sepenuhnya baik-baik saja, luka-luka ditubuhnya lumayan banyak.

"Maafkan aku, Wey. Kau harus menjadi benteng berjalan ku!"

Untuk menyembuhkan semua luka yang di derita Wey, aku menggunakan salah satu skill yang baru kudapat. Yah... a good friend. Aku berniat meminjamkan beberapa skill ku.

Skill regeneration berkerja dengan baik, semua luka yang diderita Wey sembuh seketika.

"Hanya kau yang bisa mengerti diriku!?"

Untuk menyingkat waktu aku memutuskan terbang dengan menunggangi Wey. Dengan begitu satu minggu perjalanan normal bisa dipangkas sedikit mungkin.

.

.

.

.

Kerajaan Mierdia.

Beberapa orang duduk dalam ruangan yang sama membicarakan sesuatu. Beberapa dari mereka membawa senjata seperti pedang, busur, tombak, perisai, belati, dan tongkat sihir.

"Penyihir Merlin... apa tak masalah tidak mengirimkan salah satu dari kami untuk mengawal pangeran?" Tanya seseorang dengan senjata pedang.

"Tak perlu... pangeran di rasa cukup untuk mengatasinya!?" Jawab penyihir Merlin.

Merlin adalah penyihir kerajaan Mierdia yang selalu ada di sisi raja. Posisinyasama dengan perdana menteri.

"Tapi, itu terlalu beresiko... jika orang yang kita buru sanggup meratakan pasukan dari jarak yang sangat jauh... berarti skill yang dimilikinya tak main-main." Kali ini yang berbicara adalah seorang wanita dengan gaya penyihir.

"Kalian terlalu menganggap remeh pangeran Kerald. Kalian sudah tau kan dia siapa?" Kata orang dengan tombak panjang di sampingnya.

"Reinkarnator... aku juga terkejut mendapati fakta seperti itu!?" Kali ini orang dengan perisai turut berbicara.

"Hmmm!" Kata seseorang dengan pakaian serba hitam memainkan belatinya.

"Yah... yah... huh... kalian selalu berbicara sendiri." Merlin menghela nafasnya kemudian menatap mereka lagi dengan intens. "Kalian harus bersiap dengan kemungkinan bahwa kerajaan kita akan diserang, itulah kenapa aku tidak membiarkan kalian ikut bersama pangeran!? Kata Merlin dengan serius.

"Mungkin dia juga seorang reinkarnator. Langkah yang diambil Merlin tepat!" Kata seseorang dengan busur di punggungnya.

"Emm... a—no... sebenarnya apa perbedaan kita dengan reinkarnator? Kata seorang wanita dengan pakaian seperti seorang biarawati.

"Kalian adalah seseorang yang datang ke dunia ini karena sihir pemanggilan, sedangkan reinkarnator adalah seseorang yang mati di dunia yang entah dimana dan terlahir kembali di dunia ini. Kesamaan kalian hanya di bidang bakat yang mengerikan." Kata Merlin menjelaskan.

Sesuai yang dikatakan Merlin. Ada pun, beberapa kerajaan menemukan sebuah solusi untuk meningkatkan kekuatan tempurnya dengan instan. Yah... mereka memanggil makhluk dari dunia lain karena memiliki keistimewaan yang sangat banyak.

Jadi, tak heran jika ada beberapa... bukan malah banyak sekali "pelintas dunia" yang dimiliki oleh beberapa kerajaan.

Tradisi ini muncul saat era perang dengan bangsa iblis terus berkecamuk. Bangsa manusia pada saat itu terdesak dan hampir kalah. Namun, seseorang ahli sihir salah satu kerajaan melakukan sebuah skill sihir "pemanggilan" dengan mengorbankan nyawanya.

Sejak saat itu, tradisi pemanggilan berjalan sampai sekarang. Dan ini adalah generasi ke 75.

Pelintas dunia milik kerajaan Mierdia adalah. Warrior, Archer, Guardian, Assassin, Lancer, Healer dan Mage. 7 orang itu tergabung dalam satu party, kekuatan yang menjadikan Mierdia sebagai kerajaan paling kuat.

Tak heran mereka dengan beraninya ingin menyulut perang dengan bangsa iblis sekali lagi.