"Oh, iya, baiklah."
Akhirnya Axelo dan Sehan pun mulai duduk di kursi yang berada di dekatnya. Kini keduanya sedang saling memandang lurus ke depan dengan pikirannya yang tertuju kepada Celine sehingga kini salah satu di antara mereka berdeham sejenak sebelum akhirnya kembali berbicara.
"Axelo," panggilnya. Pemuda yang berada di sampingnya pun menoleh dan mulai memerhatikan apa yang akan di katakan oleh Sehan kepada dirinya. Ia tersenyum tipis memandang laki-laki di hadapannya yang begitu menyayangi Celine sebagai adik perempuannya. "Apakah kau benar-benar akan peduli padanya?"
"Aku memang peduli pada Celine," ujar Axelo dengan senyum tipisnya. "Aku tahu kau dan Sehan masih meragukanku, tetapi tolong beri sedikit saja kepercayaan bahwa aku akan menjaga adikmu dengan sangat baik."
"Bukan aku tidak memercayaimu, tetapi kewaspadaan itu pasti ada dan kekhawatiran itu alami karena sebagai seorang kakak, aku tak ingin terjadi sesuatu kepada adik perempuanku."