Ketika Sean baru saja memasuki mobil, tiba-tiba saja ponselnya berdering membuat pemuda itu yang mendengar pun langsung mengambil benda tipis tersebut dari atas dashboard dan tanpa pikir panjang langsung menjawabnya.
"Halo?"
"Sean, kau berada di mana?"
"Aku berada dalam perjalanan, kenapa?"
"Kemana?"
"Ke Bandara."
Tentu saja mendengar hal tersebut membuat Sehan langsung membelalakkan kedua bola matanya.
"Hei, apakah kau berniat untuk kabur dari ayah? Apakah kau memiliki masalah serius dengannya? Sean, dengarkan aku, ini bukan satu-satunya cara untuk menyelesaikan sebuah masalah, apakah kau mengerti itu?"
"Sehan!" tegur Sean lalu menghela napas. "Apa yang kau katakan itu, hah?!"
"Tunggu, bukankah kau akan pergi?"
Seketika Sean langsung memijat pangkal hidungnya setelah mendengar apa yang baru saja di katakan oleh saudara kembarnya tersebut sehingga kini pemuda itu menghela napas sejenak sebelum akhirnya kembali berbicara.