Kedua matanya memicing memandang seseorang yang berada di hadapannya saat ini dengan tangannya yang melipat di dada. Pemuda itu menghela napas sejenak sebelum akhirnya memalingkan wajahnya ke arah lain lalu kembali berbicara.
"Seberapa besar rasa percayamu kepadanya, Sean?" tanya Sehan dengan satu alis yang terangkat serta senyum smirk.
Sementara Sean yang berada di belakangnya pun langsung mendongak memandang punggung seseorang yang saat ini sedang membelakanginya sehingga pemuda tersebut yang mengetahuinya menghela napas dengan kening yang berkerut.
"Tentu saja aku sangat percaya kepadanya, karena dia adalah kak David. Lalu, bagaimana denganmu?" tanya pemuda itu. "Apakah selama ini kau hanya berpura-pura baik di hadapannya?"
"Aku bukanlah orang yang naif sepertimu," ujar Sehan terkekeh lalu memasukkan kedua tangannya ke dalam saku celana. "Jangan beralasan hanya karena kebaikan seseorang, maka kau menganggapnya sebagai orang baik pula."
