Sean yang sedang melihat keadaan Celine di dalam kamar pun langsung menghela napas lega ketika mengetahui bahwa ternyata adiknya sudah baik-baik saja. Bertepatan dengan itu ponselnya yang berdering membuat pemuda tersebut langsung melangkahkan kakinya menuju keluar ruangan sembari menjawab panggilan masuk.
"Halo?"
"Aku sudah sampai, tetapi bagaimana caraku untuk masuk? Apakah pintunya dikunci?"
"Tunggu sebentar."
Panggilan pun telah berakhir dengan Sean yang mulai melangkahkan kakinya menuju ke pintu utama, kemudian pemuda tersebut membukanya sehingga kini terlihat seseorang yang dikenalinya itu baru saja memasuki Mansion.
"Apa kau ingin membuatku marah?"
"Hei, tenanglah, kenapa akhir-akhir ini begitu sangat mudah marah?"
Mendengarnya membuat Sean langsung mendengus kesal dengan kedua tangan yang melipat di dada.
"Jangan lakukan itu lagi!"
"Lakukan apa?" tanya Sehan dengan kedua alis yang terangkat. "Oh, berpura-pura tidak bisa membuka pintu?"