Kemudian Manu tersadar dengan apa yang baru saja di katakannya itu sehingga kini pria tersebut langsung berdeham sejenak sebelum akhirnya berdiri dari duduknya. Ia tersenyum begitu manis kepada seseorang yang berada di hadapannya saat ini.
"Nona, aku pergi sebentar untuk menjawab telepon, ya? Kau … tidak masalah berada di sini sendiri, kan? Lagi pula aku hanya sebentar saja."
"Iya, tidak apa-apa, Manu. Pergilah dan jawab teleponnya, orang itu pasti sangat menunggumu saat ini."
"Hm … baiklah, Nona. Terima kasih atas pengertiannya."
"Sama-sama, Manu."
Kemudian pria tersebut langsung pergi begitu saja meninggalkan sang gadis yang saat ini sedang memperhatikannya sehingga membuat ia yang mengetahui hal itu pun menghela napas sejenak sebelum dirinya melipat kedua tangannya di dada dengan wajah kesalnya tersebut.