Pagi ini Sean yang baru saja selesai mandi pun langsung berjalan keluar dari dalam kamarnya menuju ke meja makan untuk melaksanakan sarapan pagi. Ketika baru saja membuka pintu, ia melihat saudara kembarnya tersebut yang juga baru saja terlihat sehingga dirinya yang mengetahui hal itu menghela napas lalu menganggukkan kepala.
"Pagi, Kak Sean."
"Pagi Sehan. Apakah kau tidur nyenyak semalam?"
"Ya … tidak buruk," jawab Sehan sembari mengedikkan bahunya lalu tersenyum. "Tetapi tetap saja aku tak bisa berhenti memikirkannya."
"Untuk hari ini sebaiknya kau fokus pada tujuan utamamu, Sehan. Jika perlu kau harus bisa melakukan apa yang kau inginkan, karena … masa depanmu sendiri berada di tanganmu."
Sehan yang mendengarnya pun langsung menganggukkan kepala, tidak lupa dengan senyumannya sehingga pemuda tersebut yang mengetahuinya menghela napas sejenak sebelum akhirnya kembali berbicara.
"Terima kasih," ujarnya.
"Kenapa kau berterima kasih padaku?"